Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KAMPANYE Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, dengan menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sulawesi.
Kegiatan ini digelar di 213 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupatan Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan peserta sebanyak 17.633 siswa pada Sabtu (6/5).
Kegiatan secara nonton bareng (nobar) ini mengangkat tema “Belajar Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital,” dan digelar dalam rangka meningkatkan tingkat literasi digital 50 juta warga Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Baca juga: Hardiknas, Kemenkominfo Ajak Siswa di Tana Toraja Bijak Bermedsos
Berdasarkan laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Pebruari 2022, atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya.
Hal itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1%.
Namun dari capaian itu tingkat literasi digital belum menggembirakan, ini dilihat dari Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu.
Literasi Digital Indonesia di Level Sedang
Survei menunjukkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level sedang dengan nilai 3,49 dari 5,00.
Baca juga: Melek Literasi Digital Untuk Bangun Ekonomi Kreatif
Karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman ini, menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kali ini program #literasidigitalkominfo yang digagas Kemenkominfo menampilkan sejumlah narasumber.
Materi Budaya Digital dipaparkan narasumber pertama M. Mustafid, S.Fill., merupakan Sekretaris Nur Iman Foundation Mlangi Yogyakarta.
Harus Diimbangi Tanggung Jawab Sosial
Ia menyatakan jika hak untuk mengakses internet dan mengontrol layanan akses serta hak untuk berekspresi harus diimbangi dengan tanggung jawab digital.
Selain itu dalam era ini, keterampilan membaca dan literasi menjadi sangat penting.
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Siswa SD dan SMP Luwu Timur Bijak Bermain Game Online
“Dunia digital adalah dunia yang harus kita manfaatkan sebaik mungkin, dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya," jelasnya.
"Kita harus terus belajar dan berkembang dalam menghadapi tantangan-tantangan digital yang semakin kompleks,” sebut Mustafid.
Sedangkan Yusuf Mars, yang merupakan Founder Padasuka TV, berbicara terkait Etika Digital.
Dikatakan Yusuf, jika literasi digital tidak hanya menguasai software dan hardware, tetapi juga memahami bagaimana bertanggung jawab dan beretika di dunia digital.
Promosikan Kegiatan Positif di Sekolah
Ia menambahkan, kegiatan di media sosial haruslah dilakukan dengan kesadaran yang tinggi dengan tujuan untuk mengedukasi dan mempromosikan kegiatan positif di sekolah.
“Tidak ada perbedaan antara kehidupan nyata dan kehidupan online. Mari kita bijak dalam menggunakan media sosial, dan jangan sampai jempol kita lebih cepat memberikan komentar daripada berpikir dengan otak kita,” kata Yusuf.
#literasidigitalkominfo ini diakhiri dengan penuturan Eka Y Saputra yang merupakan Konsultan Teknologi Informasi, menyampaikan materi Keamanan Digital.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa Generasi Z di Jatim Tingkatkan Literasi Digital
Eka menekankan pentingnya memahami bahaya-bahaya di dunia maya yang antara lain cyber bullying, perjudian, dan pornografi.
Menurut Eka, perlu langkah yang tepat untuk melindungi diri serta orang lain, di antaranya dengan mendapatkan pendampingan dari orang tua atau orang dewasa yang dapat dipercaya serta memperbanyak pendidikan mental dengan mempelajari agama.
Minta Bantuan dan Nasihat Orangtua
“Kita dapat meminta bantuan dan nasihat dari orangtua atau orang dewasa yang dipercaya agar dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial," ujar Eka.
"Selain itu, kita juga perlu belajar terus-menerus dan mengikuti perkembangan teknologi informasi agar dapat memahami risiko dan bahaya yang mungkin terjadi di media sosial,” jelasnya.
Para peserta berkesempatan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab secara langsung pula oleh narasumber pada sesi terakhir webinar, dengan dipandu oleh moderator Indriani Wijaya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (RO/S-4)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Grooming adalah tindakan sistematis yang dilakukan pelaku (groomer) untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan kendali atas korban dengan tujuan eksploitasi, sering kali seksual.
Menurutnya, penggerebekan pesta gay itu dilakukan pada Minggu (22/6) sekira pukul 00:30 WIB atas laporan warga setempat yang curiga dengan kegitan tersebut.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat meminta kepada para pemohon visa pelajar dan peserta pertukaran dalam kategori visa nonimigran F, M, dan J membuka akses media sosial.
SEORANG model dan talent asal Jakarta, Rafika Aulia Putri, menjadi korban pencemaran nama baik dan fitnah yang diduga dilakukan oleh Eha Adistia Suri.
Status laporannya sudah naik ke tahap penyidikan. Minggu lalu, ia pun hadir di Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan sebagai pelapor.
Pemerintah AS mewajibkan calon mahasiswa asing untuk membuka akun media sosial mereka secara publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved