Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KAMPANYE Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi gencar dilaksanakan.
Kali ini program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sulawesi yang diikuti 10.143 siswa dari 203 sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kami (13/4).
Kegiatan secara nonton bareng (nobar) ini mengangkat tema “Cakap Digital dengan Bijak Bermain Game,”.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa Generasi Z di Jatim Tingkatkan Literasi Digital
Kegiatan ini digelar dengan tujuan meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Tingkat Literasi Masyarakat Indonsia Berada di Level Menengah
Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu, menunjukkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level sedang dengan nilai 3,49 dari 5,00.
Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman terus digalakkan dengan menyuguhkan empat pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Baca juga: Media Sosial Beri Ruang Berekspresi Bebas Tapi Miliki Batasan
Kali ini program #literasidigitalkominfo menampilkan sejumlah narasumber, di mana narasumber pertama yakni Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu Timur, Drs. La Besse, membawakan materi Budaya Digital.
Kesantunan dan Kesantunan Menipis
Menurut La Besse, kesopanan dan kesantunan menipis akibat digitalisasi, sehingga perlu diimbangi dengan pendidikan tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, sosial, dan spiritual.
Dan tambahnya, dengan menjadikan pula Pancasila sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.
“Pancasila sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara," ujarnya.
Baca juga: Literasi Digital Mampu Tangkal Hoaks di Dunia Maya
"Selain itu, kita juga perlu mencintai produk dalam negeri dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif. Mari kita bangga menggunakan produk dalam negeri mulai dari sepatu, tas, alat tulis, dan lainnya,” jelas La Besse.
Lalu materi terkait Etika Digital disampaikan Aina Masrurin, yang merupakan Manajer Ceritasantri.id dan juga Koordinator Media PW Fatayat NU DIY.
Kecanduan Game Online
Menurut Aina, anak-anak yang kecanduan game online terutama game berbayar dapat berdampak negatif pada akademik dan lingkungan, juga dapat memberatkan secara finansial kepada orang tua.
Sehingga, dijelaskan Aina, perlu ada kontrol dari keluarga terhadap handphonenya maupun kepada sang anak.
“Paparan-paparan yang ada di game online dapat mempengaruhi cara berpikir adik-adik, oleh karena itu perlu dikontrol secara berkala," ujar Aina.
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Siswa SD di Kabupaten Bone Beretika di Dunia Digital
"Risiko ekspresionis saat bermain game perlu diwaspadai dan dijelaskan pada adik-adik agar mereka memahami bahwa menang dan kalah adalah hal yang biasa,” ungkapnya.
Sedangkan narasumber ketiga adalah Kaprodi Ilmu Administrasi Publik Fisip Unpar Bandung, Trisno Sakti Hermawanto, S.I.P., MPA.
Ia menyampaikan materi terkait Kecakapan Digital, di mana untuk menjadi cakap dalam bermedia digital, seseorang harus memiliki kemampuan tentang landscape digital, paham aplikasi percakapan dan media sosial, memahami dompet digital serta marketplace dan lainnya.
Dijelaskan Sakti, belajar dapat pula menjadi menyenangkan dengan adanya game edukatif yang dapat membantu pengguna untuk belajar tentang volume bangun ruang, angka, dan alfabet.
“Harus diingat bahwa berlebihan dalam penggunaan game atau hobi tidak baik. Kita dapat mencari mainan edukatif atau membatasi penggunaan game sehari-hari," kata Sakti.
"Selain itu, kita bisa belajar lebih lanjut tentang perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat mengembangkan minat kita, serta mampu memilih informasi yang dibutuhkan secara etis dan aman,” jelasnya.
Para peserta berkesempatan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab secara langsung pula oleh narasumber pada sesi terakhir webinar, dengan dipandu oleh moderator Indriani Wijaya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (RO/S-4)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Siswa harus dipersiapkan sukses pada abad ke-21 sebagai inovator dan pemecah masalah yang kreatif sejak usia dini.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
Cak Imin menyatakan 100 Sekolah Rakyat rintisan yang memanfaatkan aset bangunan milik negara telah siap beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Maulida Nur Athiyah, 12. Ia merupakan siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama 8 Abiyoso Cimahi, Jawa Barat.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved