Kamis 30 Maret 2023, 20:33 WIB

BNPT Gelar Silaturahim Ramadan dengan Eks Napiter di Tasikmalaya

mediaindonesia.com | Nusantara
BNPT Gelar Silaturahim Ramadan dengan Eks Napiter di Tasikmalaya

Ist
Direktur Deradikalisasi BNPT Ahmad Nurwakhid bersama puluhan mitra deradikalisasi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (29/3).

 

DIREKTUR Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ahmad Nurwakhid berharap agar para mantan narapidana terorisme atau mitra deradikalisasi menjadikan puasa Ramadan sebagai momentum untuk memupuk toleransi antarsesama.
 
"Saat menjalankan ibadah puasa Ramadan tidak perlu untuk melakukan kegiatan sweeping dengan menutup tempat-tempat makan," ujar Nurwakhid seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis (30/3).
 
Nurwakhid menambahkan bahwa pada dasarnya, puasa adalah upaya untuk menenangkan hati dengan mengontrol diri dan hawa nafsu. Oleh karena itu, puasa dapat menjadi media untuk menambah pahala, baik yang berpuasa maupun tidak berpuasa.
 
Ia menuturkan bahwa Pancasila bukan agama dan tidak akan mengganti agama. "Pancasila adalah dasar negara, ideologi pemersatu bangsa yang digali dari nilai-nilai luhur agama dan budaya Nusantara," ujarnya.
 
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika BNPT menggelar silaturahim dan dialog kebangsaan bersama mitra deradikalisasi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (29/3).


Baca juga: Hermawan Ditunjuk Jadi Ketua NasDem Kota Tasikmalaya


Sebanyak 19 orang mitra deradikalisasi yang tinggal di Kota Tasikmalaya mengikuti dialog keagamaan bersama Direktur Deradikalisasi BNPT didampingi Kasubdit Bina Masyarakat Sujatmiko. Eks narapidana teroris (napiter) itu tergabung dalam perkumpulan yang bergerak secara aktif dalam bidang pencegahan penyebaran paham radikal terorisme yaitu Yayasan Ansharul Islam yang digawangi Anton Hilman dan kawan-kawan.
 
Pada kesempatan itu, para mitra deradikalisasi atau mantan napiter yang kini telah kembali ke masyarakat berharap agar BNPT bisa terus memberikan penguatan wawasan kebangsaan dan wawasan keagamaan moderat.
 
Bagi para napiter, penguatan wawasan kebangsaan dan wawasan keagamaan sangat penting untuk membantu mitra deradikalisasi mengikis ideologi terorisme yang pernah dianut sebelumnya.
 
M Taufik, salah seorang mitra deradikalisasi, mengharapkan bahwa kegiatan silaturahim seperti ini dapat dilaksanakan secara berkala.
 
Dengan demikian, menurut dia, para mitra deradikalisasi dapat melakukan dialog dan bertukar pikiran terkait wawasan kebangsaan dan wawasan keagamaan.
 
"Ini penting agar para mitra deradikalisasi benar-benar 'sembuh' dari ideologi radikalisme dan terorisme yang pernah mereka anut, sekaligus kembali tulus mencintai Tanah Air. Masih banyak mantan napiter yang membutuhkan materi wawasan kebangsaan dan wawasan keagamaan yang lebih moderat," ujar Taufik. (Ant/I-2)

Baca Juga

Ist

AQUA Klaten Kembangkan Kopi Gumuk dan Budi Daya Anggrek Merapi 

👤Media Indonesia 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:31 WIB
Selain memberikan bibit tanaman kopi, AQUA juga memberikan pelatihan barista bagi beberapa pemuda desa serta membantu berbagai perlengkapan...
Antara/Dedhez Anggara.

Harga Beras Bergejolak, Disperdagin Majalengka akan Gelar Operasi Pasar

👤Nurul Hidayah 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:25 WIB
Disperdagin Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, segera menggelar operasi pasar murah. Operasi pasar dilakukan menindaklanjuti masih...
Antara/Siswowidodo.

Pemadaman Kebakaran di Gunung Lawu Gunakan Water Bombing

👤Faishol Taselan 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:10 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan water bombing untuk memadamkan kebakaran di atas Gunung Lawu, Jawa...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya