Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
GERAKAN pangan murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan
(SPHP) untuk pengendalian inflasi daerah di Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah, digelar di Desa Pugeran, Kecamatan Karangdowo, Rabu (29/3).
Kegiatan pasar pangan murah dihadiri Bupati Sri Mulyani, Wakil
Bupati Yoga Hardaya, Asisten II Setda Klaten Muh Nasir, perwakilan Bulog Surakarta, Kepala OPD Kabupaten Klaten, dan Forkopimcam Karangdowo.
Camat Karangdowo, Tomisila, mengatakan dampak inflasi sangat dirasakan
masyarakat. Karena itu, gerakan pangan murah yang diadakan Pemkab Klaten dengan Bulog dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Inflasi sangat berdampak kepada masyarakat. Apalagi, saat ini bulan
puasa dan menjelang Idul Fitri 1444 H harga pangan mengalami kenaikan.
Terima kasih kepada Pemkab Klaten dan Bulog yang telah membantu
masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Sri Mulyani menjelaskan bazar pangan murah ini
diselenggarakan di seluruh 26 kecamatan di Kabupaten Klaten. Tiap
kecamatan mendapatkan alokasi 350 paket sembako dengan harga Rp70.000
per paket.
Sembako murah yang dijual Rp70 ribu per paket itu berisi beras sebanyak 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, dan minyak goreng 1 liter. Bazar pangan murah ini upaya pemerintah daerah untuk menstabilkan harga pangan guna mengendalikan inflasi.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani berpesan kepada masyarakat agar
memanfaatkan bazar pangan murah itu dengan baik. Selain itu, gerakan
pangan murah ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
"Pengendalian inflasi perlu dikeroyok agar tidak berdampak ke
masyarakat. Apalagi, bulan puasa ini kebutuhan masyarakat bertambah
banyak. Karena itu, manfaatkan bazar pangan murah ini dengan
sebaik-baiknya," tandasnya. (N-2)
BANK Indonesia (BI) Tegal, memanfaatkan momen acara ritual sedekah laut di Kota Tegal, Jawa Tengah, dengan menggelar pasar murah.
Diharapkan kegiatan pasar murah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Selain itu diharapkan juga untuk memperbaiki perekonomian
Pemprov Bengkulu, menggelar pasar murah menjelang Idul Adha 1446 Hijriah sebagai upaya mencegah lonjakan inflasi dan juga untuk menjaga stabilitas harga komoditas pokok.
Bahan pokok yang dijual dengan harga murah berupa bumbu dapur seperti cabai rawit, cabai besar kriting, bawang merah, bawang putih, tomat, kentang dan wortel.
Gubernur Khofifah tinjau pasar murah di Singosari, Malang. Warga antusias beli bahan pokok murah untuk kendalikan inflasi dan tekan angka stunting.
Namun berkat subsidi sebesar Rp131.750 dari Pemprov, masyarakat hanya perlu menebusnya seharga Rp15.000 per paket.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved