BUPATI Kendal, Jawa Tengah, Dico M Ganinduto membawa pulang komitmen investasi senilai Rp700 miliar setelah melakukan perjalanan dinas ke Hong Kong.
"Oleh-oleh investasi itu berupa rencana pembangunan fasilitas pengolahan daur ulang sampah plastik dan elektronik berteknologi modern di atas lahan seluas 2,5 hektare. Ini akan menjadi fasilitas pengolahan sampah plastik terbesar di Asia Tenggara," ungkapnya, Senin (20/3).
Dalam kunjungan kerjanya Bupati Dico yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Kendal, Sugiono, menandatangani nota kesepahaman dengan PT Alba
Tridi Plastics Recycling Indonesia mengenai pengelolaan sampah plastik di Kendal. Penandatanganan MoU disaksikan oleh Konsul Ekonomi 2, KJRI Hong Kong, Yomi Eka Putra.
Agenda lain kunjungan juga diisi dengan melihat fasilitas pengolahan sampah plastik, New Life Plastic, Ltd (NPL) dan pengolahan sampah elektronik, Waste Electrical and Electronic (WEE) Park di Hong Kong.
Dico mengaku selalu mengupayakan agar setiap kunjungan keluar negeri membawa hasil yang konkret bagi Kendal. Tidak sekedar menjaga hubungan dan melakukan kegiatan komunikasi bilateral saja.
Investasi yang ditempatkan oleh investor Hong Kong ini memberikan tiga
nilai tambah bagi masyarakat. Yang pertama dari sisi nilai ekonomi,
memberdayakan dan menggerakkan ekonomi desa melalui pengelolaan sampah
plastik.
Kedua meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Yang terakhir meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan penciptaan lapangan kerja.
Industri hijau
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa investasi fasilitas pengelolaan
sampah senilai Rp700 miliar ini akan mendaur ulang mayoritas sampah
plastik regional dari wilayah Kabupaten Kendal dan sekitarnya. Produk akhir yang dihasilkan berupa pellet atau biji plastik akan diekspor
sehingga menambah pendapatan devisa negara.
Hal ini tentunya memberikan dampak signifikan terhadap upaya penerapan circular economy dalam pengelolaan industri di Kabupaten Kendal. Itu akan menjadikan Kendal sebagai pusat industri di Jawa Tengah yang mengedepankan konsep industri hijau dengan prinsip menggunakan sumber daya alam yang efisien, dapat digunakan ulang, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Permasalahan sampah plastik di Indonesia sampai saat ini terus berkembang dan membutuhkan penanganan segera. Apalagi infrastruktur daur ulang sampah plastik di Indonesia juga relatif minim sehingga tingkat daur ulang sampah dalam upaya penerapan ekonomi sirkular di Indonesia dinilai masih sangat rendah.
Sustainable Waste Indonesia (SWI) dalam laporannya pada 2022
menyebutkan tingkat daur ulang (recycle rate) sampah plastik di Indonesia baru menyentuh angka 7%. Hal ini bisa diakibatkan karena jenis plastik yang digunakan di Indonesia sangat beragam sehingga masyarakat masih enggan melakukan pemilahan sampah plastik mereka.
"Melalui kerja sama ini Pemkab Kendal akan terus mengedukasi dan
mendorong peran aktif masyarakat untuk bekerja sama dengan BUM-Des
melakukan tata kelola sampah. Dimulai dari memilah sampah rumah tangga
mereka dan melihat sampah sebagai salah satu sumber pendapatan. Jadi,
melalui tata kelola sampah yang baik, kita tidak hanya ikut menjaga
lingkungan tetapi sekaligus meningkatkan pemberdayaan dan pertumbuhan
ekonomi masyarakat agar lebih optimal," tegas Dico.
Pemerintah Kabupaten Kendal terus melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan investasi di Kendal. Pada awal Februari 2023, digelar Kendal Investment Talk yang dihadiri oleh para duta besar negara asing termasuk perwakilan media dari berbagai negara untuk mendorong arus investasi masuk ke Kendal.
Pada kesempatan tersebut Bupati Dico memaparkan potensi dan peluang investasi yang ada di Kendal serta beragam program dan kebijakan yang dibuat untuk membantu dan memastikan kenyamanan para investor dalam menjalankan usahanya. (N-2)