Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung meluncurkan program UMKM Merdeka Batch 3 di Kampus Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) yang diikuti ratusan mahasiswa dari 13 perguruan tinggi Se-Lampung, di Bandarlampung.
Program Apindo UMKM Merdeka bermula dengan sebutan Bina UMKM yang awalnya hanya melibatkan perguruan tinggi IIB Darmajaya dengan total peserta 35 mahasiswa dan 10 UMKM. Di batch 2 nama program diubah menjadi UMKM Merdeka dengan melibatkan enam perguruan tinggi, 85 mahasiswa dan 17 UMKM.
“Program Apindo UMKM Merdeka ini merupakan kolaborasi dunia usaha dan dunia pendidikan, terutama perguruan tinggi dengan tujuan agar ada sinergisitas antara kebutuhan UMKM dan dunia pendidikan. UMKM jumlahnya sangat banyak dan harus diakui UMKM adalah tulang punggung perekonomian,” kata Ketua DPP Apindo Lampung, Ary Meizari Alfian melalui rilis, Kamis (16/3) malam.
Baca juga: GBB Teken MoU Dengan SPN Training Center di Kabupaten Lebak Untuk Tingkatkan SDM
Namun, katanya, perkembangan UMKM memerlukan sentuhan sistem pengelolaan keuangan, pemasaran, permodalan, produksi, pengemasan, dan lainnya. “Perguruan tinggi yang secara nasional memiliki program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar juga membutuhkan ruang dalam pelaksanaanya. Di situlah Apindo berperan mensinergikan," ujar Ary.
Menurut Ary, mahasiswa yang memiliki kemampuan secara teori yang didapat dikampus membutuhkan ruang untuk mengaplikasikan teorinya melalui program Kampus Merdeka Merdeka Belajar. “Jika mahasiswa magangnya diperusahaan-perusahaan besar, tidak akan maksimal karena perusahaan besar sudah memiliki sistem yang baku. Kalau di UMKM mahasiswa dituntut membantu UMKM membenahi berbagai kekurangan UMKM dengan bekal teori mahasiswa dari kampus. Sehingga mahasiswa benar-benar bisa mengaplikasikan ilmunya," tegas Ary.
Baca juga: CKB Group Permudah Kebutuhan Logistik Wilayah Sumatera
Jumlah peserta pada program Apindo UMKM Merdeka Batch 3 meningkat pesar, yakni mencapai 284 mahasiswa dari 13 perguruan tinggi, yakni Itera, UTI, Polinela, Darmajaya, UBL, UIN, Unila, Malahayati, Umitra, Saburai, UTB, plus 15 mahasiswa dari Universitas Muhammadiah Metro.
Selain itu, acara ini menutup batch 2 dengan pemaparan laporan oleh Ketua Bidang UMKM DPP Apindo Lampung Yayan Sopian, yang dilanjutkan dengan pengumuman UMKM Terbaik dan Kelompok Peserta Terbaik di batch 2. Terpilih Ummi Kemplang sebagai UMKM terbaik yang dibina oleh Bunga Mutiara (Umitra), Annas Rizki (Itera), Desi Karyati (IIB Darmajaya), Caroline Risa (IIB Darmajaya), Megawati Suryadi (STT Nusantara) yang juga di berikan penghargaan kelompok peserta terbaik batch 2.
Ketua Umum DPN Apindo, Hariyadi Sukamdani, mengapresiasi program yang diinisiasi Apindo Lampung itu. Bahkan, Hariyadi saat memberi sambutan sempat menanyakan langsung ke mahasiswa dan UMKM peserta Apindo UMK Merdeka Batch 2 tentang manfaat program itu. Mahasiswa mengaku memiliki kemampuan dan kemauan membuat usaha sendiri setelah mengikuti program ini. Sebab sudah memahami bagaimana membangun dan menjalankan usaha sendiri. Sementara, UMKM merasa terbantu oleh mahasiswa dalam membuat kemasan yang menarik, pemasaran melalui media sosial, hingga mengurus berbagai perizinan perusahaan.
"Kalau melihat jawaban peserta seperti ini, berarti program ini benar-benar bermanfaat. Ini akan kita kembangkan jadi program Nasional," ujar owner Jaringan Hotel Sahid ini. (Z-3)
Selama dua hari pelaksanaan, Festival Pesenggiri menampilkan beragam pertunjukan seni tradisional yang dikemas dalam format berbeda, dan mengundang banyak pengunjung ke lokasi acara.
Kasus curanmor yang ditangani Polres Tanggamus pada Mei 2025, secara tidak terbuka membuka tabir jaringan besar industri rumahan senpi rakitan dan jual beli amunisi ilegal.
Pesenggiri Festival 2025 menggabungkan pameran karya seni tapis kuno dengan berbagai aktivitas kreatif lainnya.
Tercatat lebih dari 4.000 peserta dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat umum, TNI/Polri, hingga para penyandang disabilitas turut ambil bagian dalam Bhayangkara Run 2025.
Inisiatif ini hadir untuk mendukung organisasi masyarakat sipil (CSO) yang dipimpin dan berfokus kepada pemuda dalam membangun perdamaian di Lampung berbasis budaya.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Tiap pelaku UMKM menerima bantuan senilai Rp5 juta dalam bentuk barang, seperti rak display serta komoditas pangan berupa beras, gula, dan minyak goreng.
Asian Food Market ini merupakan wujud nyata untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
UMKM unggulan Jawa Tengah kini tengah mendapatkan perhatian besar dalam HUT ke-45 Dekranas yang digelar di Balikpapan Sport and Convention Centre (BSCC) Dome
Dukungan terhadap kegiatan UMKM sangat penting. Apalagi para pelaku UMKM diketahui didominasi oleh kalangan ibu rumah tangga yang memerlukan pembinaan dari pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved