PANEN Padi Nusantara Sejuta Hektare tingkat kabupaten yang dilaksanakan
di Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten (Jateng), dilakukan Wakil Bupati Yoga Hardaya, Kamis (9/3).
Panen padi di Desa Pogung, adalah bagian dari panen serentak di 131 kabupaten yang tersebar di 30 provinsi. Padi yang dipanen di Klaten varietas Inpari 32.
Panen padi Nusantara sejuta hektare yang dipusatkan di Kabupaten
Kebumen, dilakukan Presiden RI Joko Widodo dengan didampingi Menteri
Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Wakil Bupati Yoga Hardaya mengatakan kebutuhan pangan terus mengalami
peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk. Maka, perlu upaya
untuk meningkatkan produktivitas padi.
Saat ini, beras merupakan bahan makanan pokok mayoritas penduduk
Indonesia. Tapi, peningkatan jumlah penduduk berpengaruh pada
peningkatan kebutuhan pangan masyarakat.
"Dengan meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat tersebut, maka
dibutuhkan upaya yang intensif untuk meningkatkan produktivitas padi,
khususnya di Kabupaten Klaten," ujarnya.
Panen padi serentak, menurut Yoga Hardaya, menjadi salah satu upaya
intensif untuk meningkatkan cadangan pangan. Hal ini mengingat semakin
berkurangnya lahan pertanian yang tersedia.
Dalam upaya meningkatkan produksi (beras), adalah bagaimana
memaksimalkan pengelolaan lahan yang tersedia. Hal ini menjadi tantangan bersama seiring berkurangnya lahan pertanian.
Kesejahteraan petani
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten,
Widiyanti, berharap panen padi nusantara dapat mendorong peningkatan
produktivitas padi, sekaligus kesejahteraan petani.
"Pangan merupakan bagian dari keamanan nasional, sehingga ketersediaan
pangan mutlak dalam menjaga stabilitas nasional. Maka, sudah menjadi
keharusan menjaga produktivitas pangan," katanya.
Masa panen padi Maret-April 2023 di Kabupaten Klaten mencapai 12.000
hektare. Potensi luas panen ini menggambarkan bahwa Klaten memiliki
andil sebagai daerah penyanggah pangan.
"Dengan potensi ini, kebutuhan pangan di Kabupaten Klaten aman dan bisa
menyanggah kebutuhan pangan di daerah sekitar yang masih membutuhkan
tambahan pangan khususnya beras," ujar Widiyanti. (N-2)