TANGGUL Sungai Dengkeng di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, ambrol akibat debit air sungai yang meningkat setelah diguyur hujan lebat.
Selain tanggul sungai ambrol, bencana akibat hujan lebat juga terjadi di Desa Pomah, Kecamatan Tulung, dan Desa Klepu, Kecamatan Ceper.
Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten, Nur Tjahjono, Kamis (2/3), mengatakan
tanggul yang ambrol sepanjang 78 M, tinggi 4 M, dan lebar 0,50 M.
"Tanggul ambrol pada 28 Februari lalu, akibat debit air sungai naik. Ini terjadi setelah wilayah Kabupaten Klaten diguyur hujan lebat," jelasnya
BPBD Klaten berharap tanggul ambrol itu segera diperbaiki, sehingga
tidak mengancam permukiman warga dan tempat wisata Desa Paseban.
Menurut Nur Tjahjono, kerugian akibat tanggul Sungai Dengkeng ambrol
diperkirakan mencapai sekitar Rp124 juta, dengan kategori rusak berat.
Selain tanggul ambrol, hujan lebat pada Rabu (1/3), menyebabkan atap dua rumah warga di Desa Klepu, Kecamatan Ceper, juga mengalami kerusakan. Selain itu kandang sapi milik Sri Sukamti, warga Desa Pomah, Kecamatan Tulung, rusak tertimpa pohon tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang.
"Tidak ada koban jiwa dalam kejadian bencana akibat hujan lebat yang
disertai angin kencang di tiga wilayah kecamatan tersebut," tambahnya. (N-2)