Selasa 21 Februari 2023, 07:50 WIB

Pemkab Garut Nyatakan KLB Difteri di Desa Sukahurip

Adi Kristiadi | Nusantara
Pemkab Garut Nyatakan KLB Difteri di Desa Sukahurip

dok.IG
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman

 

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat menetapkan kejadian luar biasa (KLB) difteri di wilayahnya. Penetapan KLB ini setelah enam orang meninggal dunia dan dua orang dinyatakan positif difteri di Kampung Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengatakan, penyakit menular di Kampung Sukahurip, Kecamatan Pangatikan gejalanya mirip difteri. Yakni diawali dengan rasa sakit di tenggorokan, demam, lemas, membengkaknya kelenjar getah bening selaput lender. Sudah enam warga meninggal diduga difteri.

"Sebelumnya di Kampung Sukahurip tersebut ada enam orang warga yang meninggal dunia dengan gejala mirip difteri, tapi belum sempat diperiksa. Lalu petugas ke lapangan dan menemukan ada beberapa warga dalam kondisi sakit dengan gejala yang sama. Ketika dilakukannya pemeriksaan sampel terhadap orang sakit tersebut, diketahui dua orang positif difteri," katanya, kemarin.

Menurut Wabup Garut, dengan kejadian di  Kampung Sukahurip tersebut Pemkab Garut menyatakan kasus ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Helmi meminya masyarakat di Desa Sukahurip agar sesegera mungkin melaporkan kepada petugas bila menemukan gejala mirip difteri untuk mempermudah para petugas dalam pelaporan.

"Kami sudah membuka posko di Puskesmas terdekat dan mengimbau agar warga desa tersebut kembali mengenakan masker dalam aktivitas sehari-hari. Karena, cara tersebut menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran penyakit difteri. Untuk dinas serta instansi terkait lainnya, kami juga anjurkan untuk meminimalisir mobilisasi," imbau Wabup Helmi.

Sebagai upaya penanggulangan, jelas Helmi, Pemkab membentuk tim dan petugas secara rutin melakukan pemeriksaan swab terhadap warga dengan gejala difteri. Petugas kesehatan juga melakukan imunisasi massal terhadap warga Kampung Desa Sukahurip sebagai upaya pencegahan agar memutus mata rantai penularan difteri. Bagi, warga yang sudah terindikasi dirawat di ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut.

"Berdasarkan laporan, ada 72 orang terlibat kontak erat dengan korban yang meninggal. Mereka sudah berikan pengobatan agar tidak tertular. Warga kami imbau tetap menjalankan perilaku hidup bersih, gunakan masker karena penyebarannya melalui udara untuk mencegah difteri," ujarnya. (OL-13)

Baca Juga: Puluhan Siswa SD di Garut Keracunan Jajanan Es Krim

Baca Juga

Metro tv/ Fransiskus Gerardus Molo

Pj Bupati Flotim Ancam Tindak Tegas ASN dan Kades yang Berpolitik Praktis

👤Fransiskus Gerardus Molo 🕔Minggu 26 Maret 2023, 08:39 WIB
"ASN di wilayah lingkup Pemda Flores Timur dan para Kepala Desa jangan coba-coba bermain dalam hal politik dan terlibat. Itu saya...
Instagram @bahlillahadalia

Hadirnya PYCH Tingkatkan Kreatifitas dan SDM Generasi Muda Papua 

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 23:05 WIB
Bahlil menambahkan PYCH juga dapat menjadi wadah yang bisa dimanfaatkan semua kalangan masyarakat Papua untuk meningkatkan Sumber Daya...
MI/HO

Bazar Sembako Murah Ganjar Meriah di Garut dan Bone

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 22:58 WIB
"Bulan Ramadan ini penuh dengan keberkahan, kita bisa mengamalkan kebaikan melalui Bazar Sembako Murah, festival UMKM khusus untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya