KEBAKARAN yang terjadi di sebuah gudang sekaligus toko plastik di Pasar Batangase, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (19/2), baru bisa dipadamkan setelah petugas pemadam berjuang selama 19 jam. Api baru padam setelah dikerahkan 30 unit mobil pemadam kebakaran serta ditambah guyuran hujan yang terjadi.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros, M Jufri mengungkapkan, dalam memadamkan api yang sempat mengecil, tapi kemudian membesar kembali itu, mereka dapat bantuan dari Damkar Makassar. "Karena kami hanya punya 11 armada. Damkar Makassar bantu 14 armada, AURI 4 unit, dan juga Angkasa Pura 1 unit. Kalau di total 30-an armada," ungkap Jufri, Senin (20/2).
Bahkan ada petugas pemadam yang harus dilarikan ke rumah sakit karena kelelahan memadamkan api dan mengisap asap, padahal sudah pakaian lengkap. "Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tapi dari taksiran pemilik gudang, kerugiannya diperkirakan lebih dari Rp50 miliar," sebut Jufri.
Dia mengaku, tidak mudah memadamkan api. Pasalnya, barang yang ada di dalam gudang merupakan benda yang mudah terbakar. "Entah sudah berapa banyak air yang pakai untuk memadamkan. Kebakaran sulit dipadamkan karena banyak barang yang mudah terbakar," aku Jufri.
Jufri mengatakan saat ini pihaknya belum melakukan asesmen terkait dampak kebakaran itu. Penyebab kebakaran diduga korsleting listrik.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Damkar Makassar Hasanuddin. Proses pemadaman api butuh waktu lebih lama dikarenakan sumber air yang sedikit. Selain itu, akses menuju ke lokasi gudang juga sangat sempit.
"Kendalanya itu sumber air. Terus akses masuk ke dalam gudang juga sangat sulit," ujar pria yang juga turun membantu melakukan pemadaman.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Mandai Ajun Komisaris Asep Widianto mengaku kebakaran diduga akibat korsleting listrik di bagian tengah gudang. Akibatnya, api cepat membesar karena isi gudang adalah barang terbuat dari plastik.
"Api sudah dikendalikan. Bagian tengah hingga belakang gudang itu yang paling sulit dipadamkan karena minimnya ruang untuk menembakkan air," singkat Asep. (OL-15)