Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Kematian Ibu Hamil di Kota Yogyakarta Masih Didominasi Jantung

M. Iqbal Al Machmudi
09/2/2023 23:52
Kematian Ibu Hamil di Kota Yogyakarta Masih Didominasi Jantung
Ilustrasi.(Medcom.id)

KEPALA Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Kota Yogyakarta dr. Rizka Novriana mengatakan kematian ibu hamil di Kota Yogyakarta masih di dominasi oleh penyakit jantung, hipertensi, dan anemia.

"Rata-rata karakteristik penyebab kematian adalah jantung. Pada dasarnya memang sudah dideteksi sejak awal karena pasien juga merupakan komorbid dengan jantung bawaan dan sudah diterapi dengan baik dan disarankan untuk tidak hamil tapi hak seorang manusia dan ternyata hamil kemudian setelah mengandung juga mengancam kondisinya dan tidak tertolong," ungkap Rizka di Puskesmas Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Kamis (9/2).

Baca juga: Pemerintah Harus Pastikan Upaya Penegakan Hukum di Papua

Karakteristik penyakit kedua adalah hipertensi juga masih menjadi momok di Kota Yogyakarta, Dinkes setempat juga sudah mencoba melakukan skrining di awal dan perlu meningkatkan kewaspadaan. Pentingnya deteksi dini ini sebagai upaya yang tidak bisa dilewatkan juga.

"Penyakit ketiga adalah anemia, satu kasus terjadi ketika bersalin dan ada 3 kasus ketika masa nifas," ucapnya.

Berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan Yogyakarta angka kematian ibu hamil pada 2017 terdapat 4 kasus, 2018 ada 4 kasus, 2019 ada 4 kasus juga, di 2020 kasusnya menurun yakni hanya 2 kasus dan di 2021 karena ada pandemi covid-19 angka kematian naik signifikan yakni menjadi 16 kasus, dan di 2022 turun kembali menjadi 4 kasus.

"Pada 2021 dari 16 kematian covid-19 murni ada 11 kematian dan di luar covid-19 ada 5 kasus," ungkapnya.

Jumlah ibu hamil di Kota Yogyakarta pada 2022 ada sekitar 3.014 orang dan menurut Rizka dari tahun ke tahun jumlah ibu hamil mengalami penurunan. Sementara Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Yogyakarta pada 2020 ada 11,22 kasus; di 2021 ada 10, 8; dan di 2022 sekitar 10,8. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya