PROGRAM Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) yang digagas Menteri BUMN Erick Thohir dinilai mampu menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat. Program tersebut merupakan hasil kolaborasi antara BUMN dan NU.
Ketua Tanfidziyah PBNU, Alissa Wahid menuturkan, kemiskinan masih menjadi momok di tengah masyarakat, khususnya di kalangan masyarakat NU. Menurut Alissa, program BUMNU ini adalah upaya serius pemerintah untuk mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Masuk abad kedua NU, Kemiskinan masih cukup tinggi di kalangan Nahdlatul ulama. Jadi BUMNU jadi salah satu spirit baru," ujar Alissa.
Putri Gus Dur itu menerangkan, Kabupaten Jember bakal menjadi pilot project pembangunan BUMNU. Alissa menuturkan Pegurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama BUMN telah menyiapkan anggaran sebesar Rp15 miliar sebagai langkah awal ikhtiar menjalankan program tersebut.
"Anggaran dari PBNU untuk pembangunan BUMNU Grosir ini Rp15 miliar, untuk pendirian dan disokong ramai-ramai. Selebihnya rahasia perusahaan," terangnya.
Kabupaten Jember menjadi titik awal pembangunan BUMNU. Nantinya ia menargetkan bakal ada 250 BUMNU yang tersebar di seluruh Indonesia "Totalnya 250 titik, kita cicil. Di Jember jadi model," pungkasnya.
Sebagai informasi, nantinya produk-produk yang dijual di BUMNU adalah hasil sinergi supplier produk lokal dan produk milik BUMN. Harga produk yang dijual di BUMNU juga dipastikan bakal lebih murah sehingga toko-toko kecil bisa diuntungkan dengan kehadiran BUMNU. (OL-8)