Senin 30 Januari 2023, 17:08 WIB

Boyolali Gelar Rapat Koordinasi Terkait Pupuk Subsidi

Widjajadi | Nusantara
Boyolali Gelar Rapat Koordinasi Terkait Pupuk Subsidi

MI/WIDJAJADI
Kepala Dinas Pertanian Boyolali, Bambang Jiyanto

 

 
DINAS Pertanian Boyolali, Jawa Tengah, melaksanakan arahan    Kementerian Pertanian terkait1 penyaluran pupuk jatah 2023, dengan menggelar rapat koordinasi dengan BUMN Pupuk Indonesia, Senin ( 30/1).
 
Pembahasan sangat penting, karena untuk musim tanam 2023 ini, pupuk subsidi yang disediakan pemerintah hanya dua jenis, yakni pupuk urea dan NPK, yang diperuntukkan bagi 9 jenis komoditas.
 
Kepala Dinas Pertanian Boyolali, Bambang Jiyanto mengatakan, perlu kedisiplinan distrubutor dan kios pupuk lengkap agar penyaluran pupuk lancar dan tidak dimain-mainkan, sehingga pupuk subsidi berjalan lancar, sesuai aturan.
 
"Pupuk subsidi yang dijualbelikan itu dalam pengawasan pemerintah, sehingga harus ada kedisplinan dari seluruh stakeholder untuk menjaga. Itulah yang dibahas dalam rakor penyaluran pupuk ini," tuturnya.

Dia paparkan jatah kuota pupuk subsidi untuk Boyolali tahun 2023 ini adalah sebanyak 25 ribu ton urea dan 16.500 ton NPK. Sementara stok yang tersimpan masih 1.900 ton.
 
Dari jatah kuota tersebut, jumlah petani di Boyolali yang mengajukan pupuk subsidi tercatat 123.526 orang. Namun setelah dievaluasi, yang memenuhi syarat hanya 100.493 orang.
 
"Sisanya sebanyak 23.023 petani tidak masuk di e-rencana definitif kebutuhan kelompok, karena mengelola tanaman pangan di luar 9 komoditas yang ditentukan pemerintah," tambahnya.

Sembilan komoditas yang berhak atas pupuk subsidi urea dan NPK adalah tanaman pangan padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah dan bawang putih. Selain itu, perkebunan kakao, kopi serta tebu rakyat.
 
Lebih jauh dipaparkan Bambang Jianto, kendala yang masih menghadang terkait penyaluran pupuk adalah, belum semua petani memiliki kartu tani, sehingga BRI sebagai lembaga perbankan yang ditunjuk mengelola kartu debet petani harus segera membuatkan.
 
Saat ini masih ada 13 ribu petani di Boyolali yang belum memiliki kartu tani baru, sehingga menjadi tanggung jawab BRI menuntaskan.  
 
"Periode Januari-Mei, juga masih menjadi kendala, dalam penyaluran, sehingga perlu solusi yang cepat, agar tidak menjadi masalah dalam penyaluran pupuk, yang akan berdampak pada pengelolaan tanaman 9 komoditas tersebut," tegas Bambang.
 
Sementara itu, distributor Pupuk Indonesia untuk Boyolali, Sugiyanto mengakui, bahwa kartu tani masih menjadi permasalahan penyaluran pupuk subsidi. "Ini yang menjadi perhatian dan perlu diantisipasi, agar proses penyaluran pupuk subsidi 2023 bisa berjalan lancar." (N-2)

 

 

Baca Juga

DOK MI

Belasan Titik Panas Terpantau Muncul Di Bangka Selatan

👤Rendy Ferdiansyah 🕔Rabu 29 Maret 2023, 18:58 WIB
MEMASUKI musim kemarau, titik panas (hotspot) kini mulai bermunculan di Provinsi Bangka Belitung...
MI/RUTA SURYANA

Yayasan Sehati Bali Berbagi Untuk Disabilitas

👤Ruta Suryana 🕔Rabu 29 Maret 2023, 18:27 WIB
Tujuan kegiatan ini   untuk membangkitkan rasa empati Karang Taruna Suta Mandala terhadap anak-anak...
MI/NAVIANDRI

AHY Sapa Milenial Kota Bandung

👤Naviandri 🕔Rabu 29 Maret 2023, 18:26 WIB
Dirinya akan terus membangun optimisme di kalangan milenial di...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya