Jumat 27 Januari 2023, 17:02 WIB

Pemprov Jabar Jamin Ketersediaan Beras

Naviandri | Nusantara
Pemprov Jabar Jamin Ketersediaan Beras

ANTARA
Gudang beras.

 

DI TENGAH kenaikan harga beras yang dialami di sejumlah daerah di  Indonesia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar memastikan menjamin kestabilan stok beras yang ada. Pemerintah juga terus memastikan supaya daya beli masyarakat terhadap beras dan kebutuhan pokok lainnya masih dalam batas normal.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar, Iendra Sofyan di Bandung Jumat (27/1) mengatakan harga beras di sejumlah pasar di kota dan kabupaten di Jabar masih dalam batas wajar. Sebaliknya, yang dikeluhkan adalah kurangnya pembeli yang belum bisa menyamai jumlah pembeli pada 2019.

"Harga beras saya nilai sejauh ini aman. Adapun harga naik, saya kira tidak terlalu signifikan. Contohnya saat melakukan pemantauan di  sejumlah pasar di Cirebon, Rabu (25/1), kami pastikan harga beras
masih normal," jelasnya.

Menurut Iendra, saat ini untuk ketersediaan dan harga bahan pokok secara umum selalu dipantau setiap dua hari sekali. Ketersediaan beras secara umum aman apalagi produksi di Jabar sudah surplus 1 juta ton per tahun.

"Justru yang kini dikeluhkan, masih kurangnya warga yang berbelanja ke pasar. Dinamika seperti ini selalu ada, tapi yang jelas para APPSI atau para pedagang pasar itu mengeluhkan penjualan atau pembelian ini belum sebanyak pada 2019," ucapnya.

Namun kondisi ini ternyata berbeda dengan yang ditemukan di lapangan. Berdasarkan pantauan sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Bandung, harga beras medium dan premium mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan pasokan kepada pedagang mulai berkurang hingga menyebabkan stok beras di setiap pedagang sangat minim.

Seperti di Pasar Swederhana, harga beras mengalami kenaikan sejak beberapa bulan yang lalu dari mulai Rp1.000 per kilogram hingga Rp2.000 per kilogram dan harganya pun belum ada tanda-tanda akan kembali menurun.

Asih, pedagang beras di Pasar Swaderhana mengatakan, untuk harga beras premium yang tadinya Rp10.500 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp13 ribu per kilogram. "Harga ini sudah naik sejak tiga bulan lalu," ucapnya.

Pedagang beras lainnya, Marsudi mengatakan, rata-rata kenaikannya Rp1.500 per kilogram dan saat ini pasokan juga sudah mulai berkurang. Biasanya dia mendapatkan pasokan 2 ton, tapi sekarang hanya 1 ton.

"Biasanya kenaikan harga dan minimnya pasokan beras, karena saat ini belum memasuki masa panen, sehingga pasokan kepada para pedagang di pasar tradisional pun berkurang. Mungkin sekarang  para petani baru mau panen raya, jadi stok ke pedagang berkurang dan harganya jadi mahal," tambahnya. (OL-15)

Baca Juga

Dok. BSKDN Kemendagri

BSKDN Kemendagri : Koordinasi Antar Perangkat Daerah Menentukan Peningkatan Inovasi Daerah

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Jumat 31 Maret 2023, 02:57 WIB
Salah satu faktor penting dalam peningkatan inovasi daerah adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mau saling bekerja...
MI/DENNY SUSANTO

Kadin Berkomitmen Fokus Kembangkan UMKM

👤Denny Susanto 🕔Kamis 30 Maret 2023, 23:03 WIB
Ketua Umum Kadin Muhammad Arsyad Rasjid melantik Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan, dan Dewan Pengurus Kadin...
DOK/PENDERMA.ID

Penderma.Id dan Yayasan Nur Quran Indonesia Rangkul NU Tebar 1.200 Mushaf Quran di Jawa Barat

👤Bayu Anggoro 🕔Kamis 30 Maret 2023, 23:00 WIB
Pesantren NU di Jawa Barat sebanyak 11.724 pesantren dan membutuhkan sekitar 2,3 juta mushaf...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya