Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
POLAIRUD Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (16/1), memperlihatkan pelaku bom ikan bersama barang bukti yang ditangkap sejak akhir pekan lalu.
Pelaku berinisial FN, 39, warga Desa Uiasa, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, berprofesi sebagai petani dan diketahui baru kali ini melakukan pemboman ikan di perairan tersebut.
Kabag Binops Ditpolair Polda NTT AKBP Gede Putrayase mengatakan penangkapan terhadap pelaku bom ikan berasal dilakukan dari dua kapal milik Ditpolair berpatroli di perairan Desa Uiasa pada Sabtu (14/1) sekitar pukul 14.00 Wita.
"Kami melihat gelombang perahu yang mencurigakan di sekitar Tanjung Kulun, Desa Uiasa, pukul 16.00 Wita dan mendengar dua kali ledakan disertai semburan air laut ke atas," ujarnya dalam jumpa pers di Ditpolair Polda NTT.
Para anggota Ditpolair masih menunggu sampai para nelayan yang melakukan pemboman ikan, turun untuk menyelam pada pukul 16.30 Wita.
Dua kapal tersebut kemudian melakukan pengejaran dan menangkap FN bersama barang bukti satu sampan, satu set pukat, dua buah dayung, satu bom ikan yang dikemas dalam botol, yang kemudian dibawa ke kantor Ditpolair.
Baca juga: KLHK Tangkap Enam Pelaku Bom Ikan di Taman Nasional Komodo
Pelaku pemboman ikan di perairan itu diduga lebih dari satu orang, sebab FN yang ditangkap, belum sempat melemparkan bom ikan ke laut. Menurutnya, perairan tersebut rawan terhadap pemboman ikan mengunakan bahan peledak yang diduga dilakukan oleh nelayan setempat.
Adapun FN diduga melanggar Pasal 1 ayat 1 UU nomor 12 Tahun 1951 Tentang Senjata Api dan Bahan Peledak dengan ancaman hukuman penjara selama 20 tahun atau maksimal hukuman seumur hidup dan hukuman mati.
Kasubditgakum Ditpolair Polda NTT Iptu Dimas Yusuf menambahkan ledakan bom ikan yang disaksikan polisi, bukan berasal dari FN, melainkan nelayan lainnya.
"Dia (FN) belum sempat meledakkan bom," tuturnya.
Untuk mencegah, warga setempat kembali melakukan pemboman ikan, menurut Iptu Dimas, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan penangkapan ikan dengan bom maupun bahan peledak.(OL-5)
Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, memimpin upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI dengan khidmat.
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) berkomitmen dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
DEPUTI Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Didiet Aditya menyebutkan transaksi QRIS di daerah itu memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan selama periode Januari hingga Juni 2025.
UPACARA Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI) di Kantor Camat Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/8), berlangsung khidmat.
Yayasan Pendidikan Astra, Michael D. Ruslim (YPA-MDR) memulai pembangunan fasilitas baru di UPTD SDN Oefoe, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
AKTIVITAS gunung berapi Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meningkat pada Jumat, 16 Agustus 2025.
Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, memimpin upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI dengan khidmat.
DEPUTI Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Didiet Aditya menyebutkan transaksi QRIS di daerah itu memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan selama periode Januari hingga Juni 2025.
TK di Kupang ini adalah sekolah ke-5 yang dibangun oleh Timothy Ronald dan Agatha Chelsea.
Sebuah pabrik konsentrat mangan senilai 2 juta dolar AS atau sekitar Rp31,1 miliar, mulai dibangun di Desa Silu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Program ini dituangkan dalam Peraturan Wali Kota Kupang Nomor 18 Tahun 2025 dan ditujukan untuk menanggulangi berbagai hambatan administratif yang selama ini menghalangi masyarakat.
Pemerintah Kota Kupang kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku UMKM melalui kegiatan Saboak yang digelar di Taman Nostalgia, Sabtu (26/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved