Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BMKG: Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Jateng saat Nataru

Akhmad Safuan
20/12/2022 09:50
BMKG: Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Jateng saat Nataru
Ilustrasi(dok.ant)

MASYARAKAT diminta mewaspadai perubahan cuaca pada akkhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin ribut dan hujan lebat masih menjadi ancaman serius.

Pemantauan Media Indonesia Selasa (20/12) berbagai daerah di Jawa Tengah saat ini sedang mempersiapkan kegiatan menghadapi liburan akhir tahun, persiapan perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) yang tinggal menunggu hari, sehingga konsentrasi berbagai instansi difokuskan pada keamanan dan kelancaran kegiatan tersebut.

Selain kesiapan personil dan sarana prasarana menghadapi Nataru, kewaspadaan terhadap munculnya bencana hidrometeorologi pada akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023 masih tinggi, karena cuaca ekstrem diperkirakan akan terjadi yakni hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

"Puncak rob diprediksi akan terjadi pada 24-31 Desember, saat libur Nataru mendatang ada kemungkinan terjadi puncak di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas BMKG Semarang Retno Widyaningsih.

Kondisi ini sudah disampaikan di rapat persiapan posko, lanjut Retno Widyaningsih, karena biasanya pada Nataru ada peningkatan penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas, meskipun cuaca laut dan gelombang masih dalam kondisi rendah dan tenang.

Menghadapi kondisi ini, demikian Retno Widyaningsih, meminta warga berada di Pesisir Utara Jawa Tengah untuk waspada dan memperhatikan pasang-surut maupun prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG. "Warga di wilayah menjadi langganan rob harap waspada dan lakukan mengantisipasi, karena dapat terdampak," imbuhnya.

Hal tersebut juga diungkapkan Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata (DTW) Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Riyadi Kurniawan, bahwa diperkirakan akan ada sekitar 150.000 pendaki yang melakukan pendakian pada sejumlah gunung di Jateng saat malam pergantian tahun.

Namun hal itu perlu menjadi perhatian serius, ujar Riyadi Kurniawan, karena pada bulan Desember saat libur Nataru masih masuk musim hujan yang kerap diwarnai cuaca ekstrem.

Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengatakan menghadapi liburan Nataru mendatang, akibat cuaca buruk masih terjadi ancaman, maka dilakukan pencermatan ancaman bencana hidrometeorologi terjadi di beberapa wilayah.

"Kita siagakan ratusan personil dan menerjunkan sejumlah alat utama SAR seperti rescue car, rescue truk, motor trail, rescue excavator dan rescue boat Kapal Negara (KN) SAR Sadewa 231," ujar Heru Suhartanto.

Ratusan personel berikut sarana dan prasarana SAR itu, menurut Heru Suhartanto, disebar di  berbagai wilayah seperti Surakarta, Jepara, Wonosobo, Unit Siaga SAR Borobudur , Rembang dan Pemalang. " Pelaksanaan siaga SAR Nataru akan dilaksanakan selama 16 hari yakni 19 Desember-3
Januari untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan warga," tambahnya. (OL-13)

Baca Juga: Penumpang Bus di Terminal Giwangan Diprediksi Naik 5%

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya