Dewan Penasihat Satgas Covid 19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof.Dr.Zubairi Djoerban mengimbau pemerintah agar mengambil kebijakan lebih agresif guna memastikan masyarakat mendapatkan booster.
"Indonesia harus berhati-hati dan bersikap hadapi peningkatan kasus Covid-19 dan kematian, ke depan. Perlu kebijakan lebih agresif lagi untuk memastikan masyarakat, terutama lansia mendapatkan booster. Apapun variannya, kuncinya itu tetap masker, vaksinasi, dan zero covid strategy," ujar pendiri Yayasan Lupus Indonesia (YLI) itu melalui akun Twitter @ProfesorZubairi.
Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 kembali melonjak sejak Oktober 2022 imbas subvarian Omicron XBB, XBB.1, dan BQ.1. Setelah beberapa bulan landai, belakangan kasus harian Covid-19 di Tanah Air kembali melonjak melewati angka 5.000, bahkan 8.000 kasus.
Data terbaru Satgas Covid-19 yang dirilis pada Kamis (24/11/2022) memperlihatkan terjadi penambahan 7.110 kasus virus corona dalam sehari. Pada periode yang sama, ada 41 kasus kematian dan 7.669 pasien sembuh.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bahkan memperkirakan peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia akan memuncak dalam waktu dekat setelah perlahan naik kembali sejak 25 Oktober.
"Sekarang kasus Covid-19 sudah lebih tinggi, sudah di atas 60%. Jadi saya rasa, sebentar lagi pasti akan sampai puncak," katanya usai konferensi pers Indonesia Memanggil Dokter Spesialis di Gedung Kemenkes RI, seperti dikutip Antara, Jumat (18/11).
Menkes mengimbau masyarakat agar selalu menggunakan masker, baik di dalam ruangan maupun saat berkerumun. Dia juga mengingatkan warga untuk segera vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster. (ant/M-3)