Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETELAH kasusnya mandeg selama setahun, akhirnya Kejaksaan Negeri Ciamis lakukan Penahanan terhadap seorang tersangka kasus Susur Sungai yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Ciamis resmi menahan tersangka kasus insiden susur sungai yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru, Cijantung. Tersangka berinisial R merupakan guru yang juga pembina Pramuka.
Sebelumnya, Polres Ciamis telah menetapkan R sebagai tersangka pada tahun lalu tepatnya Senin (22/11/2021). Setelah setahun melakukan proses penyidikan, berkas perkara kasus tersebut telah dinyatakan lengkap. Kemudian barang bukti dan tersangka kini telah diserahkan ke Kejari Ciamis.
Tersangka R digiring ke mobil tahanan dari ruang pemeriksaan Kejari Ciamis. Dengan menggunakan rompi merah dan tangan diborgol, tersangka R dibawa untuk dititpkan di Lapas Ciamis.
Kepala Kejari Ciamis, Soimah mengatakan, perkara ini cukup menjadi perhatian, karena korbannya nyawa 11 orang. Kemudian dari penyidikan sudah 1 tahun dan sudah cukup buktinya. Ditahap dua kan pengiriman tersangka dan barang bukti. Kemudian yang tadinya tidak dilakukan penahanan pada proses penyidikan, sekarang dilakukan penahanan.
Terkait dengan penahanan itu, Soimah menjelaskan agar lebih memudahkan dan mempercepat proses persidangan. Untuk jadwal persidangan kasus insiden susur sungai belum dipastikan.
Kejaksaan Ciamis saat ini baru menerima barang bukti dan tersangka. Kemudian Kejari akan melakukan pemeriksaan dan merapihkan berkas administrasi terlebih dahulu.
Tersangka dikenakan Pasal 359 KUHPindana dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun. Yaitu perbuatan kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya 11 orang korban.
Soimah menjelaskan saat ini hanya ada seorang tersangka. Namun pihaknya akan melihat bagaimana proses dan pembuktian di persidangan. Sementara Saksi yang telah dimintai keterangan cukup banyak, ada 40 orang dan saksi ahli sungai juga.
Sebelumnya pada Senin 22 November 2021 lalu, Polres Ciamis telah menetapkan seorang guru sebagai tersangka dalam insiden susur sungai yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru. Tersangka merupakan guru madrasah sekaligus penanggung jawab kegiatan susur sungai.
Polisi menilai dalam insiden susur sungai ini ada unsur kelalaian. Tersangka memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup mengenai risiko yang akan terjadi. Namun hal tersebut tidak dilakukan.
Diketahui, insiden susur sungai di Ciamis terjadi pada tanggal 15 Oktober 2021 lalu. Sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru tenggelam di Sungai Cileueur, Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. (OL-13)
Baca Juga: KPAI: Sekolah Tidak Bijak Selenggarakan Kegiatan di Alam Bebas ...
Proses penangkapan yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran berjalan lancar.
Intensitas hujan tinggi disertai angin kencang yang terjadi beberapa hari menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan menimpa rumah.
Bantuan kemanusian yang diperoleh dari infak merupakan bentuk solidaritas terhadap nasib warga Palestina
Nenek dan seorang cucunya yang berusia 1 tahun tewas tertimbun longsor di Ciamis, Jawa Barat.
Kesiapsiagaan harus dilakukan agar masyarakat bisa meminimalisir dampak berbagai kejadian,
Pemantauan dilakukan guna memastikan suara masyarakat terhitung dengan benar dan proses pemilu berjalan sesuai dengan aturan berlaku.
SETELAH lebih dari dua tahun, misteri kematian ibu dan anak di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Potensi nilai kerugian negara akibat perbuatannya mencapai Rp2,5 miliar.
Polres Tasikmalaya menetapkan status tersangka pada pasangan SM, 50, dan BK, 61, dalam kasus pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri yang berkebutuhan khusus berusia 10 tahun.
Dedi mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah memeriksa sebanyak 93 saksi terkait dengan tragedi Kanjuruhan.
Polri baru menetapkan tersangka atas kasus pengaturan skor Liga 2. Padahal, kasus itu terjadi pada November 2018 lalu. Apa alasannya?
Puluhan tersangka yang melanggar aturan PPKM darurat mencakup penanggung jawab perusahaan dan penimbun obat covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved