Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEUSKUPAN Bandung menginisiasi kegiatan lintas agama yang diadakan sepanjang tahun 2022.
Kegiatan yang melibatkan 700 orang muda dari berbagai agama ini mengangkat tema besar yang juga menjadi Fokus Pastoral tahun 2022 yaitu “Sukacita Persaudaraan dalam Keberagaman”.
Dalam keterangan, Senin (31/10). Romo Antonius Haryanto, umum disapa sebagai Romo Hary, Ketua Tim Fokus Pastoral Keuskupan Bandung menjelaskan,“Dalam menghidupi tema ini, kami membuat berbagai program baik tingkat keuskupan, paroki maupun di Dekanat (wilayah beberapa paroki).”
Baca juga : Imlek 2024, Puan Ajak Masyarakat Jaga Kebersamaan dalam Perbedaan
Kegiatan dimulai dari bulan Maret 2022, dengan diadakannya program Sekolah Keberagaman.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak teman-teman muda dan pegiat Hubungan Antar-Agama dan Kepercayaan dalam mendalami peran generasi muda Indonesia, yang walau beragam, memiliki visi dan komitmen kuat terhadap semangat kebangsaan.
Kegiatan selanjutnya diadakan pada bulan Mei 2022 yaitu Camping Halaman (hangat lintas iman) yang mempertemukan 120 orang muda lintas agama dari berbagai wilayah di Jawa Barat.
Baca juga : Romo Benny: Toleransi Harus Jadi Cara Berpikir Semua Generasi
Salah seorang peserta menyatakan bahwa ia merasakan kebahagiaan dapat berjumpa dan berbagi mengenai iman secara terbuka antar teman berbeda agama.
Ahmad Farid, anggota GusDurian Purwakarta, menyatakan,"Saya semakin berani untuk menyadari dan menghapus stereotype yang ada tentang agama lain.”
"Setelah perjumpaan yang hangat ini, para peserta Camping Halaman bersepakat membangun niatan untuk terus menjadi duta-duta persaudaraan di tempat masing-masing. "Senang berjumpa dengan teman yang berbeda. Kami bersaudara meski berbeda," ungkap Rona Marisa Simamora peserta dari Indramayu.
Baca juga : Akademisi: Toleransi Penopang Keberagaman dan Persatuan Indonesia
Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda, diadakan berbagai rangkaian acara, seperti camping, diskusi keberagaman, dan juga acara pekan olahraga lintas iman yang diselenggarakan dari tanggal 28 hingga 30 Oktober 2022.
“Kegiatan ini mampu menggerakkan sekitar 700 orang muda dari agama yang berbeda. Harapannya program ini seperti bola salju, yang dapat menggerakkan semakin banyak orang untuk membangun persaudaraan,” jelas Romo Hary.
Kegiatan ini pun dilaksanakan di enam wilayah yaitu Bandung Selatan (Cileunca Lakeside), Bandung Timur (Katedral Bandung), Bandung Barat (Gereja Pandu), Pamanukan(Sekolah Bunda Maria), Priangan Selatan (Gereja HKY Tasikmalaya), dan Bumi Perkemahan Lempang Balong.
Baca juga : Ketua MUI: Maknai Maulid Nabi untuk Menjaga 'Ukhuwah Wathaniyah'
Berbagai rangkaian acara ini diadakan dalam bentuk perjumpaan, untuk mengikis jarak antar manusia karena perbedaan cara pandang dan keyakinan. Tujuan utamanya adalah tidak ada penilaian negatif terhadap kelompok yang berbeda.
“Orang muda yang terlibat diharapkan dapat terus mengembangkan diri dan berkontribusi dalam menjawab masalah sosial bersama, diantaranya masih diwarnai dengan kemiskinan, korupsi, kekerasan atas nama agama dan polarisasi antar golongan,” tegas Romo Hary.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menjawab tujuan dari fokus pastoral 2022 yaitu kaum muda mensyukuri karunia keberagaman yang didapatkannya sebagai sebuah kekayaan iman yang perlu terus disebarluaskan.
Dengan demikian, maka terwujud sukacita persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat, dan kaum muda mempunyai komitmen untuk membangun dialog dan kerja sama antaragama dan kepercayaan.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa. Hal itu disampaikan dalam Acara Tawur Agung Kesanga, Perayaan Hari Suci Nyepi
Kementerian Agama sedang menyusun Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Hal ini menindaklanjuti arahan Menteri Agama Nasaruddin Umar yang mendorong agama menjadi elemen membangun kedamaian
Hari Toleransi Internasional yang diperingati setiap 16 November mengingatkan pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam masyarakat yang beragam.
Toleransi adalah sikap menghargai dan menerima perbedaan dalam agama, budaya, dan ras untuk menciptakan kehidupan yang damai. Berikut contoh sikap toleransi.
Daerah-daerah ini menunjukkan bahwa masyarakat yang berbeda keyakinan bisa hidup berdampingan secara damai.
SETIAP 3 November, Indonesia merayakan Hari Kerohanian Nasional. Momen ini menjadi pernyataan komitmen menghargai keberagaman agama yang ada di tanah air.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved