Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KEMENTERIAN Pertanian menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam rangka akselerasi dan menggencarkan pelaksanaan penandaan dan pendataan ternak pascavaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda pada acara Koordinasi Kegiatan Penandaan dan Pendataan Ternak pada hari Selasa di Bandung (25/10).
Pada kesempatan tersebut, Agung Suganda menyampaikan, kegiatan penandaan dan pendataan ternak (Sapi dan Kerbau) pascavaksinasi sangat penting karena untuk identifikasi ternak, sehingga pelaksanaan vaksinasi mampu tertelusur.
Agung menjelaskan, pendataan secara digital itu sekaligus juga dilakukan untuk memonitoring jumlah populasi hewan, status reproduksi, dan distribusi melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
“Ternak yang telah divaksin akan diberi identitas berupa Eartag Secure QR Code (anting ternak). Namun karena ini hal yang baru, sehingga masih ditemukan permasalah di lapangan, seperti penolakan dari pemilik ternak," ungkap Agung Suganda.
‘Untuk memberikan pemahaman di masyarakat, khususnya para peternak yang masih ragu-ragu dalam penandaan ini, maka kami perlu didukung dan melibatkan semua stakeholder terkait baik dari peternak, instansi pemerintah, swasta dan pendampingan TNI dan POLRI,” ujar Agung.
Menurut Agung, TNI sebagai kekuatan besar dan memiliki personil hingga ke tingkat Desa melalui Babinsa nya, diharapkan dapat memberikan dukungan dalam mensukseskan pelaksanaan pendataan dengan memberikan pengamanan, pendampingan dan pengawalan bagi petugas pendataan yang ditetapkan oleh Dinas Provinsi berdasarkan usulan Dinas Kabupaten/ Kota.
“Di sini, kami mengajak semua jajaran dari Dinas provinsi, kabupaten, kota dan seluruh petugas lapangan, serta peternak agar segera dilakukan pendataan ternak dan pelaksanaannya berjalan secara sinergis dengan pelaksanaan vaksinasi,” tutur Agung.
"Apalagi ada TNI yang akan membantu dalam pengawasan dan pendampingan di lapangan, maka kita harapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Letkol Inf Budi Cahyanto dari TNI menyampaikan, program penandaan dan pendataan ternak secara digital ini merupakan bentuk terobosan sistem pendataan di tingkat Nasional ataupun daerah.
Baca juga : Mentan SYL Gelar Tanam Padi MT II 2022 di Papua
“Kami upayakan agar seluruh anggota TNI yang bertugas di wilayah masing-masing untuk melakukan pengawalan, pembinaan dan pendampingan pemberantasan PMK serta penyakit hewan menular lainnya,” ungkap Budi.
“Upaya tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan: pembatasan hewan, produk hewan dan media pembawa penyakit (HPM) sesuai status situasi di wilayah penyebaran penyakit mulut dan kuku dan penyakit hewan menular lainnya, serta Pengawasan lalulintas HPM di pos pemeriksaan; Pemusnahan bangkai hewan akibat wabah penyakit mulut dan kuku dan penyakit hewan menular lainnya; Edukasi dan sosialisasi dampak wabah penyakit mulut dan kuku dan penyakit hewan menular lainnya; Pendampingan kegiatan penandaan dan pendataan hewan," jelasnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Kemenko Perekonomian Pujo Setio menyampaikan, kolaborasi antara Kementan dengan TNI, serta stakeholder terkait dalam penangan pencegahan dan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) sangat penting. Menurutnya, PMK harus diatasi bersama untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
"Kami berharap kerjasama ini tetap berjalan bukan hanya PMK tetapi ada penyakit menular lainnya”, kata Pujo.
Menurutnya, Pengendalian PMK menjadi salah satu program strategis karena dampaknya yang luar biasa terhadap perekonomian dan ketahanan, serta kemandirian pangan nasional, mengingat saat dunia sedang dihadapkan pada ancaman krisis pangan dan energi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Arifin Soedijayana mengatakan, dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat mengakselerasi pelaksanaan kegiatan penandaan dan pendataan ternak di Provinsi Jawa Barat.
Menurut Arifin, dengan penandaan dan pendataan ternak yang didukung melalui aplikasi IDENTIK PKH ini mampu meningkatkan akurasi dan validasi data ternak, serta mempermudah pemantauan data produksi dan mutasi ternak secara real time.
“Penandaan ini juga sekaligus dapat mengetahui status vaksinasi ternak, seperti data aplikasi pedulilindungi untuk covid sehingga sistem pendataan ternak menjadi semakin akurat dan tertelusur”, ungkap Arifin.
“Kami targetkan realisasi penandaan dan pendataan ternak di Jawa Barat sebanyak 278.168 ekor yang terdiri dari 208.740 ekor ternak rakyat di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dan 69.428 ekor di 25 perusahaan peternakan di Jawa Barat," pungkasnya. (RO/OL-7)
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Demam setelah imunisasi pada anak adalah salah satu efek samping yang sering terjadi dan menjadi kekhawatiran banyak orang tua.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi IMS gonorea, yagn difokuskan pada pria gay dan biseksual.
Vaksin HPV memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membangun respon imunitas terhadap beberapa tipe HPV.
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada 2024 adalah 87,3% dan antigen baru seperti PCV dan RV adalah 86,6%. Cakupan ini masih di bawah target untuk terbentuknya herd immunity.
Kegiatan vaksinasi ini menggarisbawahi pentingnya menumbuhkan kesadaran untuk membangun generasi masa depan yang lebih sehat.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
BALAI Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved