Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Masuk Musim Hujan Bupati Sikka Ajak Warganya Lawan DBD

Gabriel Langga
19/10/2022 10:15
Masuk Musim Hujan Bupati Sikka Ajak Warganya Lawan DBD
Nyamuk pembawa penyakit demam berdarah sedang menggigit manusia(MI-HO/Djoko Sardjono)

MEMASUKI musim hujan, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengajak warganya untuk bersama melawan demam berdarah dengue (DBD). Caranya dengan membersihkan lingkungan sekitar sehingga tidak ada lagi kasus DBD.

Menurut Bupati Sikka, meningkatnya jumlah kasus penderita DBD di Kabupaten Sikka menunjukkan kurangnya kesadaran akan kebersihan. Karena itu, untuk mencegah DBD adalah tanggung jawab kita
bersama mulai dari masyarakat hingga semua pihak, untuk memperhatikan kebersihan lingkungan mulai dari rumah masing masing.

"Kita jangan saling menyalahkan. Kuncinya adalah kebersihan lingkungan yang dimulai dari rumah masing masing. Butuh kesadaran semua pihak untuk menjaga kebersihan, dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, yakni dengan mengubur barang bekas, menggunakan bubuk abate dan melakukan pemantauan jentik nyamuk," pesan Robby Idong, sapaan bupati Sikka, Rabu (19/10).

Dia pun mengajak warganya untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk dengan menguburkan barang bekas, pakai abate dan lakukan pemantau jentik dengan menguras tempat penampungan air.

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sikka, tercatat mulai Januari hingga Oktober tahun 2022 terdapat tiga orang meninggal dunia akibat DBD.

Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus menyebutkan, terhitung Januari sampai Oktober 2022 terdapat 355 kasus. Dari 355 kasus tersebut, kata dia terdapat tiga orang pasien dinyatakan meninggal dunia akibat DBD. Tiga pasien yang meninggal dunia dipicu karena orang tua mereka terlambat membawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk penanganan secara medis.

"Kalau total kasus DBD di Sikka itu ada 355 kasus dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Mereka yang meninggal ini karena orang tua mereka terlambat membawa ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas yang terdekat," ujar Herlemus

Kasus DBD, jelas Herlemus, paling banyak terjadi di bulan Januari dengan 122 kasus. Selanjutnya, bulan februari 69 kasus, April 30 kasus, Mei 22 kasus, Juni ada 10 kasus, Juli ada 10 kasus, Agustus ada 22 kasus dan September ada  22 kasus. "Kalau bulan Oktober ini ada 7 kasus DBD," ucap dia.

Untuk itu, ia mengimbau kepada  masyarakat Kabupaten Sikka agar selalu menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan sekitarnya sebagai upaya mencegah berkembangnya jentik nyamuk. "Paling penting itu, kita jaga pola hidup sehat dilingkungan sekitar kita. Hanya ini upaya dalam mencegah kasus DBD sehingga tidak ada kasus lagi di Kabupaten Sikka," pungkas Herlemus. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya