Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
UNIVERSITAS Indonesia menggelar workshop pemetaan risiko bencana dan penyusunan materi edukasi kebencanaan di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB)
Diketahui, Desa Sembalun Bumbung menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi risiko bencana. Berdasarkan Indeks Rawan Bencana yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ancaman bencana yang berpotensi terjadi adalah gempa bumi, banjir, tsunami, kebakaran, longsor, gunung api, konflik sosial dan wabah penyakit.
Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) bekerja sama dengan Disaster Risk Reduction Center (DRRC) dan UPT Unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (UPT K3L UI) menggelar program pembinaan terhadap warga yang ada di Kecamatan Sembalun Bumbung, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pelatihan mengenai tanggap darurat kebencanaan dan diskusi bersama terkait pemetaan risiko bencana di Sembalun Bumbung.
Kegiatan yang bertema “Mewujudkan Desa Wisata Tangguh Bencana di Desa Sembalun Lombk Timur” itu diikuti oleh 21 peserta yang terdiri Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabid Kesiapsiagaan Bencana BPBD, Kepala Camat, Tim Siaga Bencana Desa (TSBD), tokoh masyarakat, tokoh wanita, UMKM, koperasi, mahasiswa, dan masyarakat desa.
Adapun Tim Pengmas diketuai oleh Fatma Lestari yang beranggotakan Dadan Erwandi, Abdul Kadir. Tim dibantu oleh staff UI di Unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan yaitu Devi Partina Wadani, Nida Hanifah Nasir, Malik Ibrahim, Heri Jamal, Gumi Mani Saputra serta alumni mahasiswa K3.
Fatma mengatakan, kegiatan itu merupakan wadah kontribusi UI untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi guna memberikan informasi terkait pengelolaan risiko bencana.
Baca juga : Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel Dorong Kemandirian Pangan Sektor Laut
"Juga mengedukasi para jajaran kelurahan terkait, ketua RT/RW, tokoh agama, dan masyarakat dan membangun kesadaran mitra yang terlibat akan bahaya bencana, terutama bencana kebakaran dan gempa bumi, Meningkatkan kerjasama dan membina hubungan dengan pemerintah Lombok,” kata Fatma, Senin (17/10).
Fatma menjelaskan, dalam program tersebut, peserta mendapat pemaparan dan penyampaian dialog interaktif tentang penanggulangan keadaan darurat yang mungkin terjadi di desa Sembalun, seperti gempa bumi, insiden medis, banjir, dan lain-lain.
Kegiatan juga dilengkapi dengan pelatihan P3K (Bantuan Hidup Dasar, Fiksasi dan Imobilisasi Korban Pengangkatan dan Pemindahan Korban/Lifting Moving). Kegiatab kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama tokoh masyarakat dan pemerintah desa terkait pemetaan risiko bencana Desa Sembalun.
Fatma mengatakan, Sembalun Bumbung dipilih dengan pertimbangan lokasinya di kawasan pegunungan dan juga berlokasi di kawasan rawan bencana, karena dekat dengan gunung berapi Rinjani.
Ia berharap, program itu mampu meningkatkan kesadaran dan persiapan masyarakat melalui pembangunan atau peningkatan kapasitas dalam menghadapi bencana. Selain itu, juga membangun dan membuat seluruh Desa Sembalun Bumbung menjadi aktif dalam program kesiapsiagaan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kecamatan Sembalun Lalu Muliadi mengatakan, program pengabdian masyarakat itu memberikan manfaat dalam mewujudkan desa wisata yang tangguh bencana. Ia berharap kerja sama antara pemerintah NTB dan UI terus terlaksana, baik dalam hal penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat untuk kemaslahatan semua.
"Tentunya diskusi bersama yang sudah dilakukan menjadi bekal bagi masyarakat yang ada di Sembalun Bumbung untuk selalu siap siaga dan antisipasi dalam menghadapi risiko bencana di daerah ini," katanya. (RO/OL-7)
Professional development menjadi program unggulan dengan memberikan beragam workshop yang dibutuhkan guru.
Kegiatan mengusung tema Mewarnai Hidup, Mencerahkan Indonesia ini dilaksanakan gotong royong bersama tim KKN-PPM UGM, karang taruna, perangkat desa, dan masyarakat.
Pelatihan itu dilakukan dalam upaya meningkatkan keterampilan teknisi di sektor perumahan sekaligus memastikan penerapan standar keselamatan kerja.
MENURUT Journal of Cleaner Production (2023), pelatihan profesional yang terstruktur di bidang berkelanjutan dapat meningkatkan efektivitas strategi dekarbonisasi perusahaan hingga 40%.
Selama tiga hari, mereka mengikuti pelatihan mulai dari pendempulan, pengamplasan, menghaluskan serat kasar, pengecatan dasar, dan pengecatan akhir.
Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri AKP Tyan Ludiana Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi penting lantaran peran humas yang kian krusial.
UNIVERSITAS Indonesia (UI) menuai sorotan dari masyarakat setelah mengundang Peter Berkowitz, peneliti dari Stanford University dan menimbulkan kontroversi,
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tidak mau memberikan komentar mengenai diundangnya akademisi Peter Berkowitz ke Universitas Indonesia (UI).
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
UI menyampaikan tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved