Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
UNIVERSITAS Indonesia menggelar workshop pemetaan risiko bencana dan penyusunan materi edukasi kebencanaan di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB)
Diketahui, Desa Sembalun Bumbung menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi risiko bencana. Berdasarkan Indeks Rawan Bencana yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ancaman bencana yang berpotensi terjadi adalah gempa bumi, banjir, tsunami, kebakaran, longsor, gunung api, konflik sosial dan wabah penyakit.
Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) bekerja sama dengan Disaster Risk Reduction Center (DRRC) dan UPT Unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (UPT K3L UI) menggelar program pembinaan terhadap warga yang ada di Kecamatan Sembalun Bumbung, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pelatihan mengenai tanggap darurat kebencanaan dan diskusi bersama terkait pemetaan risiko bencana di Sembalun Bumbung.
Kegiatan yang bertema “Mewujudkan Desa Wisata Tangguh Bencana di Desa Sembalun Lombk Timur” itu diikuti oleh 21 peserta yang terdiri Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabid Kesiapsiagaan Bencana BPBD, Kepala Camat, Tim Siaga Bencana Desa (TSBD), tokoh masyarakat, tokoh wanita, UMKM, koperasi, mahasiswa, dan masyarakat desa.
Adapun Tim Pengmas diketuai oleh Fatma Lestari yang beranggotakan Dadan Erwandi, Abdul Kadir. Tim dibantu oleh staff UI di Unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan yaitu Devi Partina Wadani, Nida Hanifah Nasir, Malik Ibrahim, Heri Jamal, Gumi Mani Saputra serta alumni mahasiswa K3.
Fatma mengatakan, kegiatan itu merupakan wadah kontribusi UI untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi guna memberikan informasi terkait pengelolaan risiko bencana.
Baca juga : Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel Dorong Kemandirian Pangan Sektor Laut
"Juga mengedukasi para jajaran kelurahan terkait, ketua RT/RW, tokoh agama, dan masyarakat dan membangun kesadaran mitra yang terlibat akan bahaya bencana, terutama bencana kebakaran dan gempa bumi, Meningkatkan kerjasama dan membina hubungan dengan pemerintah Lombok,” kata Fatma, Senin (17/10).
Fatma menjelaskan, dalam program tersebut, peserta mendapat pemaparan dan penyampaian dialog interaktif tentang penanggulangan keadaan darurat yang mungkin terjadi di desa Sembalun, seperti gempa bumi, insiden medis, banjir, dan lain-lain.
Kegiatan juga dilengkapi dengan pelatihan P3K (Bantuan Hidup Dasar, Fiksasi dan Imobilisasi Korban Pengangkatan dan Pemindahan Korban/Lifting Moving). Kegiatab kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama tokoh masyarakat dan pemerintah desa terkait pemetaan risiko bencana Desa Sembalun.
Fatma mengatakan, Sembalun Bumbung dipilih dengan pertimbangan lokasinya di kawasan pegunungan dan juga berlokasi di kawasan rawan bencana, karena dekat dengan gunung berapi Rinjani.
Ia berharap, program itu mampu meningkatkan kesadaran dan persiapan masyarakat melalui pembangunan atau peningkatan kapasitas dalam menghadapi bencana. Selain itu, juga membangun dan membuat seluruh Desa Sembalun Bumbung menjadi aktif dalam program kesiapsiagaan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kecamatan Sembalun Lalu Muliadi mengatakan, program pengabdian masyarakat itu memberikan manfaat dalam mewujudkan desa wisata yang tangguh bencana. Ia berharap kerja sama antara pemerintah NTB dan UI terus terlaksana, baik dalam hal penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat untuk kemaslahatan semua.
"Tentunya diskusi bersama yang sudah dilakukan menjadi bekal bagi masyarakat yang ada di Sembalun Bumbung untuk selalu siap siaga dan antisipasi dalam menghadapi risiko bencana di daerah ini," katanya. (RO/OL-7)
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
Kegiatan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendikdasmen, yaitu Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial atau Koding dan KA.
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Sepuluh pelatihan itu terbuka bagi siapa saja, tidak hanya untuk ASN Kemenag juga untuk guru sekolah, santri, mahasiswa, dan juga masyarakat umum.
Program Sinergi Mengajar terbukti mampu menjawab isu-isu ketenagakerjaan yang sebelumnya cukup dominan di area tersebut.
Karyawan dibekali pemahaman dan keterampilan dasar dalam memanfaatkan AI secara praktis dan bertanggung jawab.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Program kuliah gratis ini merupakan bentuk komitmen UI dalam memperluas akses pendidikan dan memberikan bantuan kepada tenaga kependidikan dan tenaga pendidik (dosen) di lingkungan UI.
ADVERTISING Week Festival (AWF) 2025 kembali hadir dengan rangkaian sesi AdTalks yang inspiratif dan menggugah semangat inovasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved