Perkuat Ketahanan Pangan, Bank Indonesia Jawa Barat Populerkan Kembali Budaya Ngeteh

Bayu Anggoro
07/10/2022 22:15
Perkuat Ketahanan Pangan, Bank Indonesia Jawa Barat Populerkan Kembali Budaya Ngeteh
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto, saat menghadiri West Java Investment Summit(MI/BAYU ANGGORO)

REVITALISASI perkebunan teh, khususnya yang berada di Jawa Barat
menjadi sangat penting. Pasalnya, hal itu akan memberikan efek besar
terhadap kesejahteraan petani.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat,
Herawanto, saat menghadiri West Java Investment Summit 2022, Kamis
(6/10). Dia mengatakan fokus dorongan investasi pada WJIS 2022 yakni
ketahanan pangan dan energi terbarukan.

Ini merupakan langkah Jawa Barat dalam menjawab tantangan global yang berdampak pada peningkatan harga pangan dan energi. Salah satunya, revitalisasi perkebunan teh menjadi sangat penting.

"Kalau petani teh bertambah pendapatannya, ini akan meningkatkan daya
belinya. Tentunya ini juga sangat berdampak terhadap kondisi ketahanan
pangan kita," katanya.

Herawanto mengatakan, terkait investasi pada ketahanan pangan, Bank
Indonesia Jawa Barat semakin memperluas implementasi Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi (Pangsi). Berbagai kelompok masyarakat inklusif yang telah tergabung dalam ekosistem pangsi akan semakin diperkuat melalui berbagai investasi pada sektor ketahanan pangan, sehingga akan semakin mendorong efektivitas dan efisiensi proses bisnis komoditas pangan dan produk olahan yang berdaya saing.

"Langkah ini akan turut menjaga keberlanjutan momentum pertumbuhan
ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi, baik dalam jangka
pendek maupun secara struktural," katanya.

Guna semakin melengkapi peran WJIS dalam mendorong ketahanan pangan melalui sisi permintaan untuk para petani teh, pihaknya dengan mendorong kembali budaya ngeteh Nusantara.

Dorongan budaya minum teh ini diselenggarakan melalui pararel session
bertajuk Java Tea Experience (JTE) 2022. "Gelaran JTE 2022 tersebut
sangat penting, mengingat teh juga merupakan salah satu komoditas
andalan perkebunan yang memiliki peran penting pada perekonomian Indonesia," katanya.

Herawanto menjelaskan JTE akan menghadirkan cerita dan rasa dari teh
yang berasal dari berbagai penjuru Pulau Jawa, sebagai penghasil teh terbesar di Indonesia, dengan pangsa produksi 82,5%. Jawa Barat merupakan provinsi produsen terbesar teh dengan pangsa 69,15% dari teh nasional.

Berlokasi di Foyer Trans Convention Centre Bandung, JTE akan
menghadirkan 28 pelaku usaha teh dari hulu hingga hilir, meliputi pelaku perkebunan teh, industri pengolahan teh serta artisan tea unggulan di Pulau Jawa, sejalan dengan tagline The Great Taste of Java
Tea.

"Ke depan, sinergi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia Jawa Barat serta pemangku kepentingan terkait dalam upaya mendorong realisasi investasi di Jawa Barat, terutama dalam mendorong ketahanan pangan dan energi baru terbarukan. akan terus semakin diperkuat, guna menjaga keberlanjutan momentum pemulihan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi," katanya.

Sementara itu, Indonesia tetap menjadi salah satu destinasi investasi
yang paling menjanjikan yang didorong oleh 3 faktor, yaitu Indonesia
memiliki ketahanan ekonomi yang kuat.


Perekonomian tumbuh

 

Di tempat yang sama, anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman, mengatakan kondisi tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 sebesar 5,44% (yoy), yang diproyeksikan pada tahun 2022 akan tumbuh sebesar 4,5%-5,3%.

"Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak hanya berasal dari kinerja
ekspor, namun juga bersumber dari permintaan domestik, termasuk konsumsi dan investasi," kata Aida saat mengikuti WJIS 2022.

Ketahanan ekonomi Indonesia yang kuat juga tercermin dari kinerja
penyaluran kredit yang tumbuh 10,32% (yoy) pada Agustus 2022, yang semakin diperkuat dengan berbagai indikator ekonomi dan keuangan digital yang semakin meningkat.

Selain itu, Indonesia memiliki 3 strategi dalam merespon berbagai tantangan ekonomi, yakni sinergi, sinergi dan sinergi, yang memberi pesan bahwa Indonesia saling bersinergi dalam menjaga pertumbuhan ekonomi melewati berbagai tantangan ketidakpastian global dan tekanan inflasi.

Menurutnya, kebijakan Bank Indonesia memahami akan tantangan ekonomi
global yang kompleks, maka Bank Indonesia menerapkan bauran kebijakan
dengan tema : sinergi untuk menjaga stabilitas dan pemulihan ekonomi
yang memadukan kebijakan moneter yang pro-stability dengan kebijakan
makroprudensial, sistem pembayaran, pemdalaman pasar keuangan termasuk
pengembangan UMKM dan ekonomi dan keuangan syariah yang pro-growth.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah baik pusat dan daerah dalam mempromosikan investasi di Indonesia," ujarnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya