Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KANTOR Seksi Wilayah 1 Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, penuh tulisan coret-coret bernada ancaman akibat diserbu ratusan warga.
Peristiwa itu merupakan buntut dari surat Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro kepada Kepala Desa (Kades) Air Hitam Tansi Sitorus untuk menghentikan penerbitan surat keterangan tanah (SKT) dan mencabut SKT yang telah diterbitkan yang terindikasi masuk dalam kawasan TNTN.
Pasalnya, kawasan TNTN, yang merupakan pusat konservasi Gajah Sumatra itu semakin menyusut akibat maraknya perambahan dan alih fungsi lahan menjadi pemukiman dan kebun kelapa sawit.
Baca juga: Menteri LHK: Kawasan Konservasi Benteng Jaga Kemakuran Rakyat
Dari luas areal 81.793 hektare, saat ini hanya tersisa sekitar 14 ribu hektare berbentuk hutan alam.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar (Kombes) Sunarto mengatakan aksi spontanitas 150 warga Desa Air Hitam meminta klarifikasi di Kantor Seksi Balai TNTN Desa Lubuk Kembang Bunga pada Selasa (27/9) sekitar pukul 11.15 WIB.
"Masyarakat melampiaskan aksinya dengan membuat tulisan dinding bangunan. Namun tidak sampai melakukan pengerusakan atau anarkis," kata Sunarto, Rabu (28/9).
Dijelaskannya, aksi massa itu terkait adanya surat yang disampaikan Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro kepada Kades Air Hitam Tansi Sitorus melalui pesan Whatsapp pada Jumat (23/9).
"Dalam surat tersebut berisi imbauan agar Kepala Desa Air Hitam menghentikan penerbitan dan mencabut surat keterangan tanah yang terindikasi masuk dalam kawasan TNTN," jelasnya.
Sebelumnya, lanjut Sunarto, pada Senin (26/9), saat rapat mingguan, Kades menyampaikan kepada forum rapat perihal Whatsapp yang diterimanya dari Kepala Balai TNTN.
Kemudian, esok harinya, Selasa (27/9), secara spontan warga masyarakat Desa Air Hitam menuju Kantor Seksi Balai TNTN Wilayah 1 untuk menemui pegawai TNTN. Namun kondisi kantor kosong.
"Masyarakat melampiaskan aksinya dengan membuat tulisan dinding bangunan," ujarnya.
Sementara Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro membenarkan peristiwa tersebut.
"Memang ada gerakan massa dari Desa Air Hitam di Kantor Seksi PTN (Pengelolaan Taman Nasional) wilayah 1 di Desa Lubuk Kembang Bunga," jelas Heru.
Menurutnya, warga melakukan aksi coret-coret karena berawal dari surat Kepala Balai TNTN kepada Kepala Desa Air Hitam untuk menghentikan penerbitan SKT dan mencabut SKT yang telah diterbitkan yang terindikasi masuk dalam kawasan TNTN.
"Sekarang sudah dalam penanganan Polres Pelalawan," pungkasnya. (OL-1)
Polda Riau sedang terus menginvestigasi motif para tersangka di balik insiden Karhutla.
Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
IP menjelaskan bahwa kabut asap di Batam lebih dipengaruhi oleh aktivitas lokal, seperti pembakaran sampah, serta arah dan kecepatan angin, bukan asap kiriman dari wilayah lain.
Titik panas Karhutla Riau menurun. Menhut Raja Juli tinjau lokasi via udara, soroti praktik pembakaran lahan dan imbau warga waspadai cuaca ekstrem.
Langkah-langkah strategis pun langsung diambil untuk memadamkan api dan mencegah meluasnya kebakaran.
Hutan dengan kerapatan kayu di atas 70 persen hanya tersisa sekitar 10 ribu hektare. Sementara yang berkepadatan 40–70 persen hanya 8 ribu hektare.
LANGKAH pemerintah dipuji karena berani menutup lahan sawit ilegal yang beroperasi di kawasan Hutan Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau.
PELAKU yang menjual lahan di dalam Kawasan Hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) ditangkap oleh jajaran Polda Riau. Pelaku diketahui telah menerbitkan lebih dari 200 surat hibah palsu.
Seorang tokoh adat bernama Jas alias Jasman, 54, ditetapkan sebagai tersangka karena diduga mengeklaim kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN)
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Riau menangkap salah seorang tokoh adat atau Batin berinisial JS sebagai terduga pelaku jual beli lahan dengan dalih tanah ulayat seluas 113 ribu hektare (ha) di kawasan konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
STATUS perkebunan kelapa sawit ilegal di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang diperkirakan seluas 60 ribu hektare (ha) dan diduga akan diserahkan ke BUMN PT Agrinas Palma Nusantara (APN) menuai sorotan ahli lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved