Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kuat Dugaan Pembunuhan Staf Bapenda Kota Semarang Terkait Kasus Korupsi

Akhmad Safuan
15/9/2022 19:24
Kuat Dugaan Pembunuhan Staf Bapenda Kota Semarang Terkait Kasus Korupsi
Ilustrasi(DOK MI)

DUGAAN kasus korupsi alih lahan Pemerintah Kota Semarang di Kecamatan Mijen, Jawa Tengah diperkirakan bakal menyeret banyak pihak. Walaupun Polda Jawa Tengah gagal memeriksa saksi Iwan Budi Prasetyo, yang ditemukan tewas di kawasan di sebuah lahan di Jalan Marina Raya, Kota Semarang, kepolisian akan tetap mengusut kasus dugaan korupsi tersebut.

"Pengusutan kasus dugaan korupsi alih lahan tetap dilanjutkan," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah Kombes Dwi Subagyo.

Kuat dugaan pembunuhan terhadap Iwan yang merupakan ASN di Bapenda Kota Semarang terkait kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani Polda Jateng. Iwan menghilang satu hari sebelum dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus tersebut.   
 
Sementara ini, demikian Dwi Subagyo, kepolisian telah memeriksa empat saksi baik itu ASN maupun non-ASN untuk mengungkap kasus dugaan korupsi alih lahan tersebut. Bahkan dalam kasus ini diduga akan melebar dan menyeret sejumlah nama meskipun belum dapat diungkapkan.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang Tuning Sunarningsih mengaku tidak dapat banyak mengungkapkan kasus tersebut secara detail, Pasalnya, kasus ini terjadi pada 2010 lalu dan sudah bergonta-ganti pimpinan di instansi tersebut.

Pada saat kasus tersebut terjadi pada 2010, ungkap Tuning, DPKAD dan Bapenda masih merupakan satu kesatuan. Sehingga pegawai di dua instansi tersebut masih menjadi satu dan kini sudah banyak yang bergeser terutama para pimpinan.n "Kita menyerahkan sepenuhnya pengusutan kepada kepolisian untuk dapat mengungkap kasus tersebut," kata Tuning.

Dalam kasus dugaan korupsi alih aset Pemkot Semarang itu, lanjut Tuning, polisi telah memeriksa seorang kepala bidang dan kepala seksi. Namun ia tidak mengetahui secara pasti pemanggilan tersebut karena langsung kepada individu dan tidak melalui DPKAD.

Tentang aset yang diduga merupakan sumber dugaan korupsi, jelas Tuning, juga belum melakukan pengecekan secara pasti termasuk nilainya. "Aset itu memang ada, tapi baik letak, luas maupun nilainya belum tahu secara pasti, kalau tidak salah ada delapan sertifikat," tambahnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya