Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) diminta lebih tanggap dalam menangani konflik harimau dengan warga manusia yang kerap terjadi. Hal itu diungkapkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Edy menyatakan hingga kini masih sering terjadi harimau masuk ke areal permukiman warga terutama permukiman yang berada dekat dengan kawasan perkebunan atau hutan. "Saya minta ini harus segera diselesaikan terkait konflik manusia dan hewan ini," tegasnya, Rabu (14/9).
Kedatangan harimau ke areal permukiman membuat warga takut dan tidak jarang memangsa hewan ternak. Akibatnya, warga kesulitan merawat tanamannya di ladang dan mengganggu ekonomi keluarga.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) pada akhir Juni 2022 lalu. Muncul jejak harimau di tiga desa di Kecamatan Sijamapolang, yakni Desa Nagurguran, Desa Sibuntuan dan Desa Sitapongan. Hal ini membuat warga harus lebih berhati-hati jika pergi ke ladang.
Lebih lanjut Edy juga meminta BBKSDA Sumut lebih tanggap menangani perambahan hutan. Dia tidak ingin terjadi lagi perambahan hutan terjadi di Sumut.
Edy juga menekankan BBKSDA Sumut untuk menertibkan penguasaan hewan-hewan dilindungi masyarakat. Perawatan hewan-hewan yang dilindungi harus sesuai dengan aturan yang berlaku untuk menghindari kepunahan.
Di sisi lain, Kepala BBKSDA Sumut Rudianto Saragih Napitu mengatakan, Sumut merupakan bagian penting dari Program Kerja Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). "Salah satunya adalah wisata prioritas nasional di Sumut," ujarnya.
KLHK, kata dia, ikut berkontribusi di dalam kebijakan tersebut, yakni yang terkait dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Dia mengklaim selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya terkait dengan pelestarian lingkungan dan penanganan konflik satwa liar dengan warga, termasuk harimau.
"Kami telah melakukan penanaman dan rehabilitasi hutan yang ada di Danau Toba serta masalah hutan adat dan konflik harimau. Kami juga telah melakukan sinergitas dengan Dinas Kehutanan, terkait perkembangan isu terbaru sesuai dengan skala prioritas," pungkasnya. (OL-15)
Penertiban gabungan ini menyasar 10 titik pelanggaran di dalam kawasan hutan TWA Mega Mendung dan DAS Batang Anai.
Pelepasliaran juga dapat menambah populasi orangutan di habitat alaminya.
Upaya evakuasi puluhan ekor buaya yang masih ada di dalam kolam pun dipandang perlu segera dilakukan untuk mengantisipasi tak terulang lepasnya kawanan satwa buas dilindungi tersebut.
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) menerkam seorang warga pada Rabu (4/9) sekitar pukul 13.45 WIB di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Lokasi pelepasliaran merupakan kawasan Hutan Lindung yang berada di bawah pengelolaan KPH III Langsa.
SEEKOR buaya muara menyerang warga Teluk Bayur, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Buaya sepanjang 3 meter tersebut lalu ditangkap warga. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Pelayanan malam hari akan digelar di Medan, Lubukpakam, Binjai, Kisaran dan Pematangsiantar. Titik lainnya mencakup Simalungun, Rantauparapat, Kabanjahe, Sei Rampah, dan Tebing Tinggi
DUA tempat hiburan malam kembali direkomendasikan agar ditutup usai polisi menemukan penyalahgunaan narkoba di lokasi.
Melalui Gerakan Sejuta Kotak Umat tersebut, masyarakat memproduksi pupuk organik secara komunal.
Angka UMKM yang masuk ke ekosistem digital lebih mengenaskan, hanya 3%. Jumlah anak muda yang memilih berwirausaha malah lebih kecil lagi, hanya 0,08%.
Titik peluncuran, jelasnya lagi, akan dipusatkan di Kecamatan Binjai Barat, Kelurahan Suka Maju, dengan nama koperasi percontohan KMP Sukamaju.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved