Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KANTOR Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT) komit menjaga terkendalinya inflasi di Flores, Alor, dan Lembata (Florata) untuk memperkuat pengendalian inflasi nasional.
Komitmen itu disampaikan Deputi Kepala KPw Bank Indonesia NTT Daniel Agus Prasetyo dalam pertemuan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) NTT dan seluruh TPID Florata di Maumere, Kabupaten Sikka, akhir pekan lalu.
"Pertemuan ini bagian dari sinergi gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (Gernas PIP) untuk perkuat pengendalian inflasi nasional," ujar Daniel Agus Prasetyo, Selasa (13/9).
Gernas PIP menjadi langkah komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional.
Kegiatan ini mencakup perluasan kerjasama antar daerah, penyerahan 77 ribu anakan cabai untuk TPID se-Flores, Alor, dan Lembata yang dilakukan secara simbolis oleh masing-masing bupati dan wakil bupati, komitmen penyelenggaraan operasi pasar daerah rentan gejolak inflasi, panen
bersama komoditas hortikultura (cabai merah), dan penanaman perdana komoditas hortikultura (cabai merah) di Istana Keuskupan Maumere.
Dalam kesempatan tersebut, Daniel mengajak seluruh pihak yang hadir untuk menggelorakan semangat dan berjuang bersama dalam mengendalikan inflasi khususnya inflasi pangan.
Hal tersebut mengingat saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai tantangan seperti ketidakpastian ekonomi global dan risiko stagflasi.
“Sinergi dan langkah bersama yang dapat ditempuh ditujukan untuk mengendalikan inflasi pangan pada 2022. Hal ini karena inflasi pangan memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, sehingga pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat. Upaya sinergi antar daerah diperlukan untuk mencukupi kelangkaan pangan serta meningkatkan kapasitas produksi sebagai langkah antisipasi gejolak ketahanan pangan," ujarnya.
Kegiatan High Level Meeting TPID Bersama Pulau Flores, Alor, dan Lembata ini dibuka Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Ketua TPID Provinsi NTT dan dihadiri juga oleh Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho serta seluruh bupati dan wakil bupati se-Florata dan
stakeholders lainnya. (OL-13)
Baca Juga: Kontrak Beres, Revitalisasi Danau Toba senilai Rp161 Miliar Segera Dimulai
ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Juni 2025 memengaruhi sejumlah aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Menteri PPPA Arifah Fauzimengecam kekerasan seksual yang dialami seorang perempuan (MML) oleh oknum anggota Polisi (Aipda PS) di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
LEMBAGA Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga acuan, BI Rate
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved