Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

BI perwakilan NTT dan TPID Perkuat Sinergi Kendalikan Inflasi

Palce Amalo
13/9/2022 11:15
BI perwakilan NTT dan TPID Perkuat Sinergi Kendalikan Inflasi
Deputi Kepala KPw Bank Indonesia NTT Daniel Agus Prasetyo, Gubernus NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (tengah)(MI/Palce)

KANTOR Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT) komit menjaga terkendalinya inflasi di Flores, Alor, dan Lembata (Florata) untuk memperkuat pengendalian inflasi nasional.

Komitmen itu disampaikan Deputi Kepala KPw Bank Indonesia NTT Daniel Agus Prasetyo dalam pertemuan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) NTT dan seluruh TPID Florata di Maumere, Kabupaten Sikka, akhir pekan lalu.

"Pertemuan ini bagian dari sinergi gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (Gernas PIP) untuk perkuat pengendalian inflasi nasional," ujar Daniel Agus Prasetyo, Selasa (13/9).

Gernas PIP menjadi langkah komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional.

Kegiatan ini mencakup perluasan kerjasama antar daerah, penyerahan 77 ribu anakan cabai untuk TPID se-Flores, Alor, dan Lembata yang dilakukan secara simbolis oleh masing-masing bupati dan wakil bupati, komitmen penyelenggaraan operasi pasar daerah rentan gejolak inflasi, panen
bersama komoditas hortikultura (cabai merah), dan penanaman perdana komoditas hortikultura (cabai merah) di Istana Keuskupan Maumere.

Dalam kesempatan tersebut, Daniel mengajak seluruh pihak yang hadir untuk menggelorakan semangat dan berjuang bersama dalam mengendalikan inflasi khususnya inflasi pangan.

Hal tersebut mengingat saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai tantangan seperti ketidakpastian ekonomi global dan risiko stagflasi.

“Sinergi dan langkah bersama yang dapat ditempuh ditujukan untuk mengendalikan inflasi pangan pada 2022. Hal ini karena inflasi pangan memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, sehingga pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat. Upaya sinergi antar daerah diperlukan untuk mencukupi kelangkaan pangan serta meningkatkan kapasitas produksi sebagai langkah antisipasi gejolak ketahanan pangan,"  ujarnya.

Kegiatan High Level Meeting TPID Bersama Pulau Flores, Alor, dan Lembata ini dibuka Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Ketua TPID Provinsi NTT dan dihadiri juga oleh Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho serta seluruh bupati dan wakil bupati se-Florata dan
stakeholders lainnya. (OL-13)

Baca Juga: Kontrak Beres, Revitalisasi Danau Toba senilai Rp161 Miliar Segera Dimulai



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya