Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

BPBD Sigi: 662 Warga Mengungsi akibat Air Sungai Miu dan Gumbasa Meluap

Mitha Meinansi
06/9/2022 20:54
BPBD Sigi: 662 Warga Mengungsi akibat Air Sungai Miu dan Gumbasa Meluap
Lahan pertanian yang rusak akibat terkena banjir setelah jebolnya tanggul Sungai Gumbasa di Desa Pakuli Utara, Sigi, Sulteng, Selasa (6/9).(ANTARA/Basri Marzuki)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyatakan sebanyak 662 warga Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat meluapnya air Sungai Miu.
 
"Sebanyak 182 kepala keluarga atau 662 warga mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap lebih aman dari bencana banjir," ucap Kepala BPBD Kabupaten Sigi Asrul Repadjori, di Sigi, Selasa (6/9).
 
Menurut Asrul, sebanyak 164 rumah warga rusak karena terendam air dan lumpur, yang disebabkan oleh meluapnya air Sungai Miu dan Sungai Gumbasa.
 
Ia menyebut Sungai Miu dan Sungai Gumbasa meluap karena curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak Senin (5/8) sore hingga Selasa (6/8) pagi.
 
Kondisi itu, ujar dia, menyebabkan sebanyak 182 kepala keluarga harus mengungsi menjauh dari sungai untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.


Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Terjang Kecamatan Cibeber Cianjur

 
Selain permukiman, ujar dia, fasilitas umum berupa balai pertemuan desa, pasar, sekolah dasar, sarana ibadah/musala, juga rusak terdampak banjir yang disebabkan meluapnya sungai tersebut.
 
Ia mengatakan pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan jangka pendek, termasuk membangun dapur umum dan penyediaan air bersih.
 
Dalam melakukan penanggulangan, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan camat dan kepala desa setempat.
 
"Kami juga telah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait, untuk melakukan normalisasi sungai, serta berkoordinasi dengan
dinas kesehatan, dinas sosial untuk penanganan kesehatan dan pemenuhan logistik," ujarnya.
 
Ia mengatakan kebutuhan mendesak saat ini yaitu segera diturunkan alat berat untuk normalisasi sungai di tiga titik yang terletak di Dusun Satu Desa Pakuli Utara. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya