Delapan Bulan Harga Pinang Anjlok, Petani Aceh Tunda Jual

Amiruddin Abdullah Reubee
28/8/2022 14:20
Delapan Bulan Harga Pinang Anjlok, Petani Aceh Tunda Jual
Seorang warga Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Aceh, sedang menjemur biji pinang.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee.)

PETANI pinang di kawasan Provinsi Aceh sedang dirundung harga buruk. Sejak awal Januari 2022 mereka terus tidak bersemangat.

Pasalnya, harga biji pinang di wilayah paling barat Indonesia itu masih terpuruk cukup parah. Bahkan tidak sedikit petani pemilik kebun pinang itu merugi.

Di Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (27/8), misalnya, harga biji gabah pinang kering Rp7.000 per kg. Harga tersebut lebih mahal dibandingkan tahun lalu Rp17.000 hingga Rp20.000 per kg. Lalu harga biji pinang segar dari tahun lalu sekitar Rp8.000 hingga Rp10.000 kini turun menjadi Rp4.000 per kg. Lebih parah lagi, selain harga murah, sekarang sepi pembeli.

Baca juga: Lokita Kampanyekan Pentingnya Kesehatan Mental Anak Muda di Purworejo

"Biji pinang kering dibeli tengkulak Rp7.000. Padahal ongkos kupas dan biaya penen lain menghabiskan Rp2.000 per kg. Kalau begitu uang yang diperoleh petani hanya Rp4.000 per kg dari hasil penjualan biji pinang kering per kilogram," kata Bakhtiar, petani kebun pinang di Desa Blang Ara, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.

Dikatakan Bakhtiar, karena harga anjlok, banyak petani pinang setempat menunda menjual hasil panen. Supaya tahan lama, mereka memilih menyimpan biji pinang yang masih berkulit atau belum terkupas. "Sayangnya kalau terus lalu lama disimpan, nanti bisa rusak kualitasnya," terang Bakhtiar. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya