Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Hambat Pencarian Bocah Terseret Arus

Nurul Hidayah
25/8/2022 17:43
Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Hambat Pencarian Bocah Terseret Arus
Ilustrasi terseret ombak(DOK.MI)

ANGIN kencang dan gelombang tinggi menyebabkan pencarian bocah laki-laki Muhamad Rizki, 12, yang hilang terseret arus gelombang pantai terkendala.

Seperti diberitakan, Rizki dilaporkan hilang terseret arus gelombang di Pantai Mekarsari pada Minggu (21/8) sekitar pukul 10.30 WIB. Rizki terseret arus bersama sorang temannya, Rifki, 8. Namun, Rifki berhasil diselamatkan warga yang berada di lokasi kejadian, meski kondisinya sempat kritis.

Upaya pencarian bocah yang hilang itu hingga mendapat perhatian serius dari Bupati Indramayu, Nina Agustina, yang mengunjungi posko TNI AL Lanal Cirebon, sebagai salah satu dari Tim SAR Gabungan yang berada di dermaga PLTU Indramayu.

"Kedatangan ini untuk melihat langsung perkembangan pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan," tutur Nina, Kamis (25/8).

Nina juga mengungkapkan keprihatinannya atas musibah yang menimpa Rizki. "Semoga Rizki dapat segera ditemukan, dan semoga orangtua dan keluarga diberi kesabaran," harap Nina.


Baca juga: Polres Jember Periksa 6 Saksi terkait Tewasnya Pelajar di Sekolah


Hingga Kamis (25/8) pukul 12.00 WIB, upaya pencarian terhadap Rizki belum membuahkan hasil. Tim SAR gabungan terus mengupayakan pencarian korban dengan menyisir menggunakan tiga unit LCR dari Basarnas, BPBD, Satpolairud Polres Indramayu, serta kapal patrol type C-VIII Ditpolairud Polda Jabar.

Tim gabungan dibagi menjadi tiga SRU. SRU pertama melakukan penyisiran air di pantai Plentong sampai Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, menggunakan LCR Basarnas. Untuk SRU kedua melakukan penyisiran air dari PLTU Sumur Adem sampai Pantai Plentong menggunakan LCR Satpolairud.

Sedangkan SRU ketiga melakukan penyisiran air dari LKP (Last known Position) sampai PLTU Sumur Adem menggunakan LCR BPBD.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Supriono, menjelaskan upaya pencarian di hari kelima ini terkendala kondisi di lapangan yang terus berubah saat siang menjelang sore hari. "Yaitu kecepatan angin yang semakin cepat dan gelombang yang semakin tinggi," tuturnya.

Kecepatan angin saat ini diperkirakan 10-15 knots sedangkan tinggi gelombang 1,5 hingga 2 meter. "Namun Tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran menggunakan LCR," tutur Supriono. (OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya