Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui stasiun di Balikpapan mendeteksi adanya 104 titik panas (hot spot) tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga diharapkan pihak berwenang menindaklanjuti dengan penanganan.
"Sebanyak 104 titik panas tersebut terpantau hari ini mulai pukul 01.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita," ujar Prakirawan Stasiun Kelas I
Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Kota Balikpapan, Carolina Meylita Sibarani, di Balikpapan, Selasa (23/8).
Sebaran 104 titik panas tersebut telah pihaknya informasikan ke instansi terkait, terutama kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten setempat agar mendapat penanganan lebih lanjut.
Dua hari sebelumnya pihaknya juga mendeteksi adanya 90 titik panas yang tersebar pada lima kabupaten dan langsung diinformasikan ke pihak terkait, sehingga titik panas tersebut sudah hilang setelah dilakukan pemadaman.
Sedangkan 104 titik panas yang terpantau hari ini dan tersebar pada empat kabupaten, merupakan titik panas yang berada di lokasi berbeda, meskipun masih ada yang dalam kabupaten yang sama.
Baca juga: Gempa 6,5 Magnitudo Guncang Bengkulu, tidak Berpotensi Tsunami
Adapun empat kabupaten yang terdeteksi 104 titik panas tersebut adalah di Kabupaten Kutai Barat ada 2 titik, Kutai Timur 46 titik, Kutai Kartanegara 2 titik, dan Kabupaten Berau terdapat 54 titik panas.
Rinciannya adalah, lanjut ia, untuk 2 titik panas yang di Kutai Barat, keduanya berada di Kecamatan Barong Tongkok, untuk 2 di Kutai Kartanegara, tersebar di Kecamatan Loa Kulu dan Muara Kaman.
Di Kabupaten Kutai Timur yang terdeteksi 46 titik panas, tersebar pada delapan kecamatan, yakni Kecamatan Busang terdapat 20 titik, Kecamatan Kongbeng terdeteksi 5 titik panas.
Kemudian di Kecamatan Long Mesangat ada 2 titik, Kecamatan Muara Ancalong ada 2 titik, Kecamatan Muara Bengkal 2 titik, Kecamatan Muara Wahau 8 titik, Kecamatan Rantau Pulung 1 titik, dan Kecamatan Telen 4 titik.
"Di Kabupaten Berau yang terdeteksi 54 titik, tersebar pada enam kecamatan, yakni Kecamatan Gunung Tabur 2 titik, Kelay 8 titik, Sambaliung 7 titik, Segah 35 titik, Kecamatan Tabalar dan Teluk Bayur masing-masing 1 titik panas," ujar Carolina. (Ant/OL-16)
Berdasarkan data BMKG pada periode Januari hingga akhir Mei 2025, terdeteksi 28 titik api kategori rendah, 529 titik api kategori sedang dan 1 titik api kategori besar.
TITIK panas atau hotspot yang diduga merupakan titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali bertebaran di sejumlah kabupaten di Bangka Belitung (Babel).
Ratusan titik panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin banyak di Pulau Sumatera. Dari pantauan terakhir satelit, terdeteksi sebanyak 179 titik panas.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, terus meluas. Imbasnya, 145 hektare lahan hangus terbakar.
JUMLAH titik panas atau hotspot Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus berkurang karena sudah di gugur hujan.
RATUSAN titik panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali membara di Pulau Sumatra.
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pada 2 Juni 2025, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rencana program 100 hari kerja.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ancaman kekeringan juga menjadi perhatian serius.
Agustan Saining mengatakan persemaian ini dibangun oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas Kehutanan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved