Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui stasiun di Balikpapan mendeteksi adanya 104 titik panas (hot spot) tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga diharapkan pihak berwenang menindaklanjuti dengan penanganan.
"Sebanyak 104 titik panas tersebut terpantau hari ini mulai pukul 01.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita," ujar Prakirawan Stasiun Kelas I
Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Kota Balikpapan, Carolina Meylita Sibarani, di Balikpapan, Selasa (23/8).
Sebaran 104 titik panas tersebut telah pihaknya informasikan ke instansi terkait, terutama kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten setempat agar mendapat penanganan lebih lanjut.
Dua hari sebelumnya pihaknya juga mendeteksi adanya 90 titik panas yang tersebar pada lima kabupaten dan langsung diinformasikan ke pihak terkait, sehingga titik panas tersebut sudah hilang setelah dilakukan pemadaman.
Sedangkan 104 titik panas yang terpantau hari ini dan tersebar pada empat kabupaten, merupakan titik panas yang berada di lokasi berbeda, meskipun masih ada yang dalam kabupaten yang sama.
Baca juga: Gempa 6,5 Magnitudo Guncang Bengkulu, tidak Berpotensi Tsunami
Adapun empat kabupaten yang terdeteksi 104 titik panas tersebut adalah di Kabupaten Kutai Barat ada 2 titik, Kutai Timur 46 titik, Kutai Kartanegara 2 titik, dan Kabupaten Berau terdapat 54 titik panas.
Rinciannya adalah, lanjut ia, untuk 2 titik panas yang di Kutai Barat, keduanya berada di Kecamatan Barong Tongkok, untuk 2 di Kutai Kartanegara, tersebar di Kecamatan Loa Kulu dan Muara Kaman.
Di Kabupaten Kutai Timur yang terdeteksi 46 titik panas, tersebar pada delapan kecamatan, yakni Kecamatan Busang terdapat 20 titik, Kecamatan Kongbeng terdeteksi 5 titik panas.
Kemudian di Kecamatan Long Mesangat ada 2 titik, Kecamatan Muara Ancalong ada 2 titik, Kecamatan Muara Bengkal 2 titik, Kecamatan Muara Wahau 8 titik, Kecamatan Rantau Pulung 1 titik, dan Kecamatan Telen 4 titik.
"Di Kabupaten Berau yang terdeteksi 54 titik, tersebar pada enam kecamatan, yakni Kecamatan Gunung Tabur 2 titik, Kelay 8 titik, Sambaliung 7 titik, Segah 35 titik, Kecamatan Tabalar dan Teluk Bayur masing-masing 1 titik panas," ujar Carolina. (Ant/OL-16)
TITIK panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatra masih terus meningkat. Dari pantauan terakhir satelit terdeteksi sebanyak 230 titik panas.
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Timur kini berada dalam status waspada tinggi terhadap potensi Karhutla
Karhutla kembali melanda kawasan hutan lindung Bukit Suligi di Desa Pendalian, Kecamatan Pendalian IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Ratusan titik panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terpantau tengah membara di Pulau Sumatra.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
Berdasarkan data BMKG pada periode Januari hingga akhir Mei 2025, terdeteksi 28 titik api kategori rendah, 529 titik api kategori sedang dan 1 titik api kategori besar.
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved