Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
BADAN Meteorologi, Klimatoliogi, dan Geofisika (BMKG) Bangka Belitung (Babel) mengeluarkan peringatan potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Babel. Nalayan yang akan melaut diminta waspada.
Kepala Seksi (Kasi) informasi dan data BMKG kelas 1 Pangkalpinang, Babel, Kurniaji mengatakan hampir seluruh perairan di Babel diperkirakan akan dilanda gelombang yang bisa mencapai 2,5 meter
"Tinggi gelombangnya 2,5 meter dan berpotensi lebih. Hal itu terjadi karena seiring dengan adanya awan comulonimbilus," kata Kurniaji, Kamis (18/8).
Ia menyebutkan gelombang 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Bangka dan Selat Nasik. Sedangkan untuk Selat Gelasa diperkirakan setinggi 2 meter dan Utara Bangka 1,25 meter. Sementara Sselat Bangka 0,75 meter. "Gelombang tertinggi ada di perairan selat karimata mencapai 2,5 meter dan ini masih berpotensi," ujarnya.
Untuk itu pihaknya menghimbau Nelayan tidak melaut ke perairan tersebut untuk mengantisipasi kecelakaan laut. "Kalau bisa jangan melaut dulu."ujarnya. (OL-15)
Ketua SPMB SMA Negeri 4 Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel) Zulkifli mengatakan antusias orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya ke SMA 4 luar biasa.
Untuk covid-19 ini, menurutnya, pemeriksaan tidak Langsung di dalam di Asrama haji, ada pemeriksaan lebih lanjut, tapi kalau pengambilan swabnya saat jemaah haji tiba.
Lebih lanjut Sukinda memprediksi jumlah pendaftar pada tahap 1 di hari kedua, akan terus mengalami penambahan hingga lonjakan pendaftar.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung (Babel) Edi Romdhoni mengatakan tahun ini jumlah sapi yang akan di kurban kan diperkirakan mencapai 3.040 ekor.
Kendati sulit, Polda Babel sudah melakukan upaya dan mampu memproduksi puluhan ton jagung.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan, karena berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta meniadakan layanan angkutan kapal menuju Kepulauan Seribu pada Selasa, 1 Juli 2025 karena terdapat risiko gelombang tinggi.
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
Gelombang tinggi di perairan Jawa Tengah juga menjadi ancaman serius terhadap kegiatan pelayaran karena cukup berisiko tinggi.
Gelombang tinggi di perairan selatan yakni 2,5-4 meter masih berlangsung, sehingga hal ini cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi terjadi sehingga warga diminta waspada bencana banjir, longsor, dan lainnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved