Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemkot Palembang Gencarkan Program Penurunan Angka Stunting

Widhoroso
08/8/2022 15:39
Pemkot Palembang Gencarkan Program Penurunan Angka Stunting
Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda(DOK MI)

DUA tahun dilanda pandemi membuat penanganan stunting juga terhalang. Karena itu, setelah kondisi Covid-19 membaik, Pemerintah Kota Palembang, Sumsel, gencar menyusun strategi untuk mengurangi angka stunting.

Dalam menekan angka stunting di Palembang, Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, perlu peranan dan kolaborasi banyak pihak antarstakeholder yang bekerjasama dalam mensosialisasikan dan melaksanakan upaya dalam menurunkan angka stunting.

"Kerja sama antar instansi dan stakeholder berperan besar dalam menangani stunting, sebab stunting ini bukan pekerjaan mudah. Benar-benar harus ekstra, jelasnya.

Tak hanya mensosialisasikan upaya mencegah stunting, Fitrianti mengatakan pihaknya rutin mendatangi dan melihat langsung kondisi bocah yang terindikasi dan tergolong stunting. Rata-rata semuanya dikarenakan kurangnya pemahaman terkait stunting dan pola hidup yang kurang bersih dan sehat.

"Karena itu dalam tiap kunjungan kita, selalu kita berikan bantuan makanan bervitamin kepada mereka. Dan kita data, serta arahkan untuk rutin membawa sang anak untuk di cek dan ditangani di fasilitas kesehatan," beber dia.

Secara umum, Fitrianti mengatakan kondisi lingkungan yang kurang baik dan sehat menimbulkan kekhawatiran bahwa stunting akan mudah meningkat pesat. "Kalau data kita, ada sekitar 1.000 anak yang terkena stunting yang tersebar di 18 kecamatan. Paling banyak terdapat di Kecamatan Ilir Timur Tiga dan Seberang Ulu Dua," kata Fitrianti.

Ia mengungkapkan, faktor lingkungan turut berpengaruh pada stunting, selain asupan gizi dan vitamin. Karena itu, Pemkot Palembang terus berupaya memperbaiki infrastruktur, sanitasi dan MCK, terutama bagi warga yang tinggal di bantaran sungai. "Kita juga galakkan posyandu, dan bekerja sama dengan lembaga non pemerintah, mengatasi stunting ini," jelasnya.

Pemkot Palembang juga rutin melakukan sosialisasi kepada ibu hamil dan pasangan suami istri yang baru menikah. Ia menyebutkan penanggulangan stunting bukan hanya untuk anak-anak saja. Akan tetapi mulai dari ibu hamil kategori berisiko stunting.

"Ini akan menjadi perhatian kita. kita berharap dengan adanya bantuan dan perhatian dari Pemkot Palembang, agar mereka (ibu hamil, red) bisa melahirkan bayi dengan sehat dan aman. Jangan sampai masalah stuntimg tidak tercover, apalagi untuk ibu hamil. Jadi 2023 masalah stunting kita harapkan bisa dituntaskan," beber Fitrianti.

Ia menambahkan, Pemkot Palembang juga akan menyosialisasikan stunting kepada calon suami istri yang akan menikah. "Mereka harus tahu soal stunting, cara pencegahan. Jangan sampai nantinya setelah berkeluarga mereka tidak siap dengan risiko stunting," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya