Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JAWA Barat (Jabar) menargetkan bebas penyakit campak dan rubella pada 2023. Salah satu upaya untuk mengejar target tersebut yakni memaksimalkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang digelar mulai 1 Agustus hingga awal September 2022.
"Kita ingin mengeleminasi penyakit campak dan rubela ini di 2023 sesuai target nasional, lalu kita akan follow up terus sampai 2026. Imunisasi kali ini tanpa melihat riwayat imunisasi sebelumnya," kata
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi di Bandung Selasa (2/8).
Menurut Ryan, selain imunisasi campak dan rubela, dalam BIAN kali ini, pemerintah juga mengimunisasi anak yang imunisasinya tak lengkap atau
belum dilakukan karena terhalang pandemi. "Jadi ini sekaligus imunisasi yang bolong-bolong akibat pandemi kemarin. Kita akan berikan imunisasi seperti difteri, tetanus, polio dan lain-lain. Hal itu dilakukan untuk mencegah peningkatan kejadian luar biasa akibat imunisasi yang belum lengkap," jelasnya.
Ryan menyebut, terdapat 3,6 juta anak yang menjadi sasaran imunisasi dalam BIAN tahun ini di Jabar yang tersebar di seluruh kabupaten kota. untuk keperluan imunisasi ini, Dinkes Jabar sudah mendistribusikan vaksin ke masing-masing kabupaten/kota. Dari 27 kabupaten kota di Jabar, ada 5 kabupaten kota yang menjadi prioritas dalam BIAN yaitu Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur.
"Lima kabupaten/kota ini menjadi prioritas karena cakupan imunisasi di daerah tersebut kita nilai masih kurang.Kondisi cakupan imunisasi di Jabar hingga pascapandemi baru mencapai sekitar 83 persen, adapun target Jabar sendiri yakni 95 persen," bebernya. (OL-15)
JUMLAH kasus campak yang sedang berlangsung di Texas Barat bertambah satu kasus dalam laporan terbaru dari Departemen Kesehatan Negara Bagian Texas, total 718 kasus dicatat
Anak berusia delapan tahun meninggal dunia akibat komplikasi campak di Texas barat, menjadikannya korban anak kedua sejak merebaknya wabah ini di awal tahun.
Sebagian besar kasus campak di Texas, Amerika Serikat terjadi pada individu yang tidak divaksinasi atau pada mereka yang status vaksinasinya tidak diketahui.
Di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat (AS) dilaporkan adanya kasus kematian pertama akibat wabah campak, Rabu (26/2), Apakah campak mengakibatkan kematian? bagaimana cara mencegahnya?
Seorang anak usia sekolah di Texas Barat meninggal akibat campak di tengah wabah yang terus berkembang.
Salah satu penyakit menular yang masih menjadi perhatian adalah campak. Meski vaksinasi sudah tersedia, penyakit ini tetap berpotensi menyebar. Ini gejala dan cara penanganannya.
Campak, atau dikenal juga sebagai rubeola, adalah infeksi virus yang sangat menular, terutama pada anak-anak.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa 65% penyandang disabilitas di dunia disebabkan oleh faktor gangguan pendengaran.
Kemenkes mengatakan bahwa vaksinasi adalah tindakan preventif, oleh sebab itu orangtua diharapkan memberikan vaksin secara bertahap kepada anak sehingga anak-anak tumbuh sehat.
Berdasarkan laporan Kemenkes, cakupan imunisasi MR1 hanya 64,1 persen, kemudian turun menjadi 48,6% pada Imunisasi MR 2.
"Anak-anak yang lahir dengan katarak itu biasanya ada masalah di kehamilan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved