Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
ORANTUA diharapkan agar tetap mewaspadai ruam pada anak karena itu merupakan salah satu gejala dari campak/rubella. Campak telah dikenal sebagai salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak, khususnya bayi dan balita.
Berdasarkan laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan campak, atau sering disebut dengan rubeola, adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular dan ditandai dengan gejala-gejala seperti demam, batuk, pilek, mata merah, serta ruam khas yang muncul di seluruh tubuh.
Gejala campak biasanya muncul sekitar 10-14 hari setelah terinfeksi. Beberapa gejala yang umumnya muncul antara lain demam dengan suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat celcius, batuk kering, mata merah bisa menjadi sensitif terhadap cahaya, dan pilek.
Kemudian muncul ruam mulai dari wajah dan telinga, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Bintik koplik seperti bintik-bintik putih kecil di dalam mulut khususnya di bagian dalam pipi.
Campak disebabkan oleh virus yang termasuk dalam genus morbillivirus dari keluarga paramyxoviridae. Penularan campak sangatlah cepat dan mudah melalui percikan saliva saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus dapat menyebar ke udara dan menginfeksi orang lain yang berada di dekatnya.
Penyebaran juga bisa berasal dari kontak langsung dengan cairan tubuh penderita bisa menjadi sumber penularan atau berasal dari benda yang terkontaminasi, virus campak bisa bertahan hidup di permukaan benda selama beberapa jam. Oleh karena itu bayi atau balita yang menyentuh benda tersebut kemudian memegang mulut atau hidungnya dapat terinfeksi.
Pencegahan campak pada anak bisa dengan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) sehingga cara ini adalah cara paling efektif untuk mencegah campak. Upaya lainnya yakni dengan menjauhkan anak dari anggota keluarga yang mengalami campak. Jika ada anggota keluarga yang terinfeksi, sebaiknya diisolasi agar tidak menularkan ke anggota keluarga yang lain, terutama bayi dan balita. (H-4)
Ruam kulit seringkali membingungkan karena kemiripan gejala adalah flu Singapura dan cacar air.
DOKTER spesialis kulit dan kelamin lulusan FKUI Dr. dr. Fitria Agustina mengatakan ada karakteristik gejala klinis yang cukup khas dijumpai pada penderita cacar monyet atau Mpox.
Cacar monyet, merupakan penyakit yang masih menjadi perhatian di Indonesia, terutama setelah merebaknya wabah global pada tahun 2022
Campak, atau dikenal juga sebagai rubeola, adalah infeksi virus yang sangat menular, terutama pada anak-anak.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa 65% penyandang disabilitas di dunia disebabkan oleh faktor gangguan pendengaran.
Kemenkes mengatakan bahwa vaksinasi adalah tindakan preventif, oleh sebab itu orangtua diharapkan memberikan vaksin secara bertahap kepada anak sehingga anak-anak tumbuh sehat.
Berdasarkan laporan Kemenkes, cakupan imunisasi MR1 hanya 64,1 persen, kemudian turun menjadi 48,6% pada Imunisasi MR 2.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved