Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemkot Bandung Diminta Kaji Penerapan Sistem Ganjil Genap

Naviandri
22/7/2022 17:23
Pemkot Bandung Diminta Kaji Penerapan Sistem Ganjil Genap
Ilustrasi(ANTARA)

DPRD Kota Bandung meminta Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan kajian mengenai aturan ganjil genap (gage) di sejumlah ruas jalan. Dengan kondisi pandemi yang kini mulai normal, kemacetan mulai terjadi kembali di beberapa ruas jalan yang ada di wilayah Ibu Kota Jawa Barat (Jabar) ini.

"Saat ini kondisi jalanan Kota Bandung sudah mulai ramai terutama bertepatan dengan hari masuk sekolah 18 Juli 2022 kemarin. Saya sendiri merasakan bagaimana kemacetan itu menjadi hal yang perlu segera mendapat perhatian pemerintah. Melihat kemarin anak-anak sekolah mulai masuk, terjadi kemacetannya yang luar biasa," kata Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan di Bandung, Jumat (22/7).

Teddy meminta Pemkot Bandung dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan kajian untuk meneratpkan gage, di sejumlah ruas jalan terutama jalan yang memiliki kemacetan parah.Berdasarkan data yang ia miliki, jumlah kendaraan di Kota Bandung mencapai 2,2 juta dengan rincian 1,7 juta roda empat dan 500 ribu kendaraan roda dua. Sementara dari sisi lain, tidak ada penambahan ruas jalan di Kota Bandung yang akhirnya menimbulkan kemacetan terjadi di mana-mana.

"Pertambahan jalan dibanding yang kendaraan itu tidak sebanding. Yang jelas, di Kota Bandung hanya menambah fly over itupun terbatas pada satu titik. Dan karena tidak ada terobosan, inovasi, pasti kita akan mengalami kemacetan yang ekstrem," jelas politisi dari PKS tersebut.

Berdasarkan itu, lanjut Teddy, DPRD mendorong Dishub untuk melakukan kajian tentang penerapan gage untuk mengurangi jumlah kendaraan dim jalan-jalan yang memang terbatas ini. Tedy mencatat setidaknya ada 17 titik kemacetan yang terjadi di Kota Bandung seperti di wilayah Cicadas dan di Jalan Soekarno-Hatta.

"Memang diperlukan kajian terlebih dahulu. Di jalur tertentu, dimana yang paling tepat. Intinya ingin mengurai jumlah kendaraan yang beroperasi di Kota Bandung, sehingga mengurangi kemacetan. Namun harapannya kita tidak juga tergesa-gesa dengan wacana yang kita gulirkan ini," tambahnya.

Pemberlakuan ganjil genap, kata Teddy, juga bisa menjadi solusi untuk membiasakan warga Kota Bandung beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal. Sebab menurutnya, banyak warga yang mengeluhkan kemacetan sementara transportasi publik seperti angkot hingga bus kota malah kosong jarang terisi penumpang.

"Ketika ini diberlakukan, sekaligus mendorong warga supaya menggunakan transportasi publik sehingga pemkot sudah mempersiapkan transportasi publiknya. Sekarang kan kasihan angkot kosong, bus kosong, tapi warga terus mengeluhkan kemacetan ini," terangnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya