Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Delapan Jemaah Haji Asal Jabar Wafat Di Tanah Suci

Naviandri
13/7/2022 17:12
Delapan Jemaah Haji Asal Jabar Wafat Di Tanah Suci
Jemaah haji Indonesia.(MI/Susanto )

HINGGA Selasa (12/7) tercatat delapan jemaah haji asal Provinsi Jawa  Barat (Jabar) meninggal dunia di Tanah Suci. Dua jemaah terakhir yang  mengembuskan napas terakhir adalah warga Kota Bandung.

Demikian data  yang tercatat di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jabar. "Jemaah haji yang wafat bertambah jadi delapan, dua terakhir jemaah yang meninggal berasal dari Kota Bandung," kata  Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Jabar, Ahmad Handiman Romdony, Rabu (13/7).

Menurut Ahmad, dari informasi yang didapat, jemaah haji asal Kota Bandung meninggal karena kelelahan. Kedua jenazah dimakamkan di Arab Saudi.

"Hal itu juga berlaku untuk jenazah jemaah lainnya yang wafat saat menjalankan ibadah haji jadi semua jemaah yang meninggal di Arab Saudi dimakamkan di Arab Saudi," lanjutnya.

Terkait dengan rencana kepulangan Jemaah haji, Ahmad mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa persiapan seperti melakukan pengecekan kesehatan terhadap seluruh Jemaah yang tiba. "Kita sudah melakukan rapat bersama seluruh emberkasi dengan PHU pusat (Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI), bahwa seluruh jamaah yang masuk emberkasi itu akan di-skrining suhu tubuh, dan nanti kalau misalnya ada yang terindikasi (covid-19) sebanyak 37,5 (persen) baru kita akan lakukan swab," jelasnya.

Ditambahkan, dalam melakukan pemeriksaan kesehatan pada jemaah, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan tim kesehatan yang ada di Kemenag Jabar. Akan tetapi berdasarkan laporan yang ada, rata-rata jemaah yang akan melakukan kepulangan masih dinyatakan sehat.

"Secara umum relatif sehat, dan kalaupun ada yang sakit, itu karena faktor cuaca dan kelelahan. Makanya nanti setibanya di emberkasi, kita dari tim kesehatan hanya memeriksa suhu tubuh jamaah saja," ujarnya.

Untuk teknis penjemputan, Ahamd mengungkapkan bahwa tim dari Kemenag bersama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan menunggu di asrama kedatangan. Sehingga, ketika para jamaah tiba di Tanah Air,  akan langsung memberi fasilitas kesehatan berupa pengecekan suhu tubuh, pemberian konsumsi, hingga pengambilan air zam-zam dan barang bawaan.

"Jadi di asrama itu tidak lama, kurang lebih 1 jam-an dan setelah itu langsung menuju ke bus yang menjemput mereka dari daerahnya masing-masing. Kami akan mengimbau kepada keluarga jemaah untuk tidak  melakukan penjemputan ke emberkasi, bahkan hingga ke Bandara Soekarno Hatta," terangnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya