Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BENCANA banjir merendam Desa Tambarana Utara, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah
(Sulteng), pada Kamis (7/7) dini hari. Ini akibat curah hujan tinggi sehingga membuat Sungai Matawo meluap.
"Curah hujan tinggi mengakibatkan Sungai Matawo meluap ke jalan Trans-Sulawesi. Ini mengakibatkan permukiman warga di RT 1 dilanda banjir sekitar pukul 01.30 Wita. Ketinggian air sekitar 100 sentimeter," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng Andi Sembiring saat dihubungi dari Kota Palu, Kamis.
Ia menyatakan saat ini BPBD Sulteng dan BPBD Poso masih mendata korban jiwa, sarana, prasarana, serta fasilitas publik yang terdampak akibat banjir. Kebutuhan mendesak saat ini yaitu melakukan normalisasi Sungai Matawo yang meluap akibat tidak mampu menahan semua debit air hujan yang mengguyur.
Baca juga: Dua Warga Seram Bagian Timur Tewas akibat Cuaca Ekstrem
BPBD mengimbau warga Desa Tambarana Utara tetap waspada dan selalu siap siaga mengantisipasi bencana serupa yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Sampai sekarang belum ada laporan korban jiwa. Kami terus berkoordinasi dengan BPBD Poso untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar akibat banjir yang terjadi," ucap Andi Sembiring. (Ant/OL-14)
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
Panel 3 tersebut dipimpin oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat, didampingi Enny Nurbaningsih dan Anwar Usman.
Satgas Tinombala temukan barang bukti kelompok Ali Kalora berupa alat komunikasi, amunisi senjata api, hingga peralatan masak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved