Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Hari Pertama Pertalite Pakai MyPertamina, Warga Bandung: Bikin Ribet

Roni Kurniawan
01/7/2022 20:55
Hari Pertama Pertalite Pakai MyPertamina, Warga Bandung: Bikin Ribet
Petugas SPBU memberikan panduan kepada seorang pengendara untuk pengisian BBM melalui aplikasi MyPertamina di Bandung, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

SEJUMLAH pengendara mobil mengeluhkan ketika hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menggunakan aplikasi MyPertamina di Bandung. Aturan baru tersebut dinilai ngawur karena pengendara harus menggunakan smartphone ketika mengisi BBM.

Menurut Andi, salah seorang pengendara menilai, penerapan transaksi pengisian Pertalite dan Solar melalui aplikas tersebut tersebut dinilai sangat membahayakan. Pasalnya, pengendara haru membuka ponsel untuk bertransaksi di area pengisian BBM.

"Padahal kan sudah jelas aturan di pom bensin saat isi itu tidak boleh menyalakan mesin, terus juga tidak boleh sambil menggunakan HP. Tapi ko sekarang malah disuruh pakai aplikasi, terus itu kan pasti buka HP, menurut saya bahaya kan," kata Andi saat ditemui di SPBU Dago, Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, hari ini

Hal senada pun diungkapkan Sarah, warga asal Ledeng ini yang menilai aturan transaksi tersebut belum tepat diterapkan. Bahkan, lanjutnya, seharusnya pemerintah tetap memberikan pilihan kepada konsumen cara bertransaksi.

Baca juga: Kemenkominfo dan Siberkreasi Latih Calon Agen Literasi Digital di Banda Aceh

"Ya cash tetep ada, pake aplikasi juga ada. Jangan langsung diterapkan begini. Karena enggak semuanya yang punya mobil itu punya saldo buat topup. Harusnya tetap ada pilihan, kalau mau laku pake aplikasi transaksinya, ya dibikin promo atuh, jada dedet kaya gini," beber Sarah ditempat yang sama.

Keluhan pun muncul dari para pengemudi angkutan kota (angkot). Mereka menilai, untuk transportasi umum atau pun taksi tidak usah diwajibkan pakai aplikasi untuk bertransaksi isi Pertalite.

"Kan enggak semuanya sopir angkot itu punya HP bagus (smartphone). Ini saya mending punya, tapi teman-teman masih ada yang pake HP jadul, yang ga bisa ada WA (whatsappnya), apalagi buat instal aplikasi ini. Udah mah susah cari penumpang, sekarang mau beli Pertalite aja ribet," kata Dadang, salah satu sopir angkot.

Sebelumnya, pemerintah menerapkan aturan transaksi pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar wajib menggunakan aplikasi MyPertamina mulai 1 Juli 2022. Sebanyak 11 wilayah dipilih dalam uji coba penerapan transaksi melalui aplikasi tersebut diantaranya, Kota Bukit Tinggi, Kab. Agam, Kota Padang Panjang, Kab. Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kota Manado, Kota Yogyakarta, dan Kota Sukabumi.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya