Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Wabah PMK di Babar Bertambah, Tercatat 3.827 Hewan Ternak Terpapar

Depi Gunawan
16/6/2022 12:10
Wabah PMK di Babar Bertambah, Tercatat 3.827 Hewan Ternak Terpapar
Peternak memberi asupan tambahan dan mengisolasi hewan ternaknya untuk mencegah penyebaran PMK.(dok.ant)

PENYEBARAN Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Barat (Babar), Jawa Barat, menunjukan peningkatan dalam beberapa pekan terakhir.

Hingga kini tercatat total sudah ada 3.827 hewan ternak yang tertular PMK di wilayah Babar. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Bandung Barat, Undang Husni Tamrin menjelaskan, masyarakat tidak perlu resah dengan banyaknya hewan yang tertular PMK. Karena pihaknya terus bergerak memitigasi risiko kesehatan hewan dan lingkungan serta pengaruh akibat wabah tersebut.

"Upaya ini sebagai persiapan menjelang pelaksanaan Idul Adha untuk memastikan kondisi hewan kurban sehat dan aman dikonsumsi," kata Husni Tamrin, Kamis (16/6).

Bedasarkan hasil pemeriksaaan laboratorium di Balai Veteriner Subang, Kementerian Pertanian. Dari total 3.827 ekor yang tertular terdiri dari 610 ekor sapi potong, 3.198 ekor sapi perah, dan 21 ekor domba, yang tersebar di 14 kecamatan. Jumlah tersebut akumulasi sejak kasus pertama PMK ditemukan di Bandung Barat pada 23 Mei lalu.

Dijelaskannya, meskipun penyakit ini menular pada ternak namun tidak kepada manusia. Tingkat kematian penyakit ini juga sangat rendah hanya 2-3 persen, sedangkan tingkat kesembuhan cukup tinggi yakni hingga 95 persen jika ditangani dengan cepat dan tepat.

"Kita terus bergerak untuk memitigasi risiko kesehatan hewan dan lingkungan serta pengaruh akibat wabah PMK," jelasnya.

Langkah strategis juga sudah dilakukan, seperti koordinasi dengan TNI/Polri, Balai Inseminasi Buatan, Balai Veteriner Subang, dan Asosiasi Bandar dan Pedagang Daging, untuk pengawasan lalu lintas hewan. Serta melakukan biosecurity, dekontaminasi, penelusuran, dan pengobatan supportif
pada ternak.

"Ke depan kami akan melakukan vaksinasi dan upaya pemulihan produktivitas ternak, saat vaksin PMK sudah tersedia," terangnya.

Selain langkah dari pemerintah, Undang juga meminta kepada para peternak melakukan antisipasi dan deteksi dini hewan peliharaan mereka. Ciri-ciri hewan yang tertular PMK bisa dikenali seperti hewan menjadi lemas, lesu, air liur berlebih, susah makan, mulut melepuh, bahkan kaki
pincang. Terutama pada jenis hewan berkuku belah atau genap yakni sapi, kerbau, domba, kambing dan unta.

"Penyakitnya tidak menular pada manusia, tapi jika dibiarkan, gejala beratnya bisa berdampak kuku hewan melepuh sampai terlepas, tidak bisa jalan, tubuh kurus, bahkan bisa menyebabkan kematian," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Nelayan Setop Melaut, Harga Ikan Segar di Kupang Naik 200%

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya