Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
HARGA ikan segar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melonjak, Kamis (16/6).
Harga ikan kakap merah ukuran besar melonjak sampai Rp250 ribu per ekor dari harga normal Rp150 ribu per ekor. Untuk kakap merah ukuran sedang dijual sebesar Rp150 ribu per ekor dari harga sebelumnya Rp80 ribu per ekor. Selain harga melonjak, stok ikan jenis ini juga terbatas.
"Banyak nelayan tidak melaut karena cuaca buruk dan bulan purnama seperti saat ini, biasanya tangkapan mengalami penurunan," kata Albertus, pedagang ikan di pasar tersebut.
Sesuai pantauan, banyak lapak pedagang tutup karena tidak menerima pasokan ikan dari nelayan. Selain kakap, ada juga ikan tembang yang dipasok oleh pedagang ikan antarpulau dari Flores.
Harga ikan tembang pun melonjak. Satu boks yang berisi ikan tembang dijual seharga Rp600 ribu, atau naik mencapai 200%. "Sebelum naik harga, harga ikan tembang per boks sebesar Rp200 ribu," kata Deny, pedagang ikan.
Harga mahal tidak membatasi pedagang ikan antarkabupaten untuk berjualan, seperti Deny yang setiap pagi memasok ikan untuk kebutuhan warga dan rumah makan di Kabupaten Malaka.
"Saya rutin menjual ikan ke Malaka, berangkat pagi dari Kupang dan tiba di sana pada sore hari. Hari ini saya bawa 24 boks," katanya. Di Malaka, satu boks ikan dijual seharga Rp675.000 dan biasanya habis terjual dalam beberapa jam.
Pedagang lainnya, Marius yang menjual ikan untuk warga di Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang seharga Rp20 ribu per kumpul yang dikemas dalam plastik. Satu kumpul berisi sekitar 15 ekor ikan tembang.
Sementara itu, Stasiun Maritim Tenau Kupang memperingatkan warga dan nelayan mengenai potensi rob melanda pesisir daerah itu mulai 16-17 Juni 2022. Rob disebabkan pengaruh dari aktivitas astronomi yakni fase bulan purnama (super full moon). Saat ini posisi bulan berada pada jarak
terdekat dengan bumi. Hal ini dapat menyebabkan potensi maksimum, kondisi gelombang tinggi, dan angin kencang dapat memengaruhi dinamika pesisir berupa potensi rob. (OL-13)
Baca Juga: KPK Tegur Pemprov Kalsel karena Realisasi PAD Rendah, BPKP Sarankan Ini
Program ini dituangkan dalam Peraturan Wali Kota Kupang Nomor 18 Tahun 2025 dan ditujukan untuk menanggulangi berbagai hambatan administratif yang selama ini menghalangi masyarakat.
Pemerintah Kota Kupang kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku UMKM melalui kegiatan Saboak yang digelar di Taman Nostalgia, Sabtu (26/7).
Dari jatah tiga dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap kabupaten dan kota, hanya Kabupaten Kupang diberikan dapur MBG yang lebih banyak atau 24 dapur lantaran wilayahnya yang luas.
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
EKS Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja diterbangkan dari Jakarta ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kondisi tangan terborgol.
Meskipun tidak ada laporan kasus covid-19 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, tetapi temuan tujuh kasus di Indonesia, mengingatkan pentingnya kewaspadaan.
Air Terjun Tanggedu namanya, tempat yang dijuluki "Grand Canyon-nya Indonesia" karena keindahan tebing-tebing batu dan kolam alaminya yang jernih.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Pulau Kera seluas 48 hektare berada di wilayah Kabupaten Kupang, tetapi hanya berjarak 5 mil dari Kota Kupang.
TIM Penyidik Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) menahan tiga tersangka dalam dua kasus dugaan tindak pidana korupsi dana rehabilitasi sekolah.
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved