Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BUPATI Mimika Eltinus Omaleng bersama ribuan warga menyatakan sikap mendukung kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II dan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Tengah.
Deklarasi yang berlangsung di halaman Gereja Kingmi Martin Luther 32 ini dihadiri ribuan warga Mimika yang mengatasnamakan organisasi masyarakat masing-masing, organisasi pemuda, organisasi wanita, organisasi keagamaan, dan bahkan turut hadir ASN di lingkungan Pemda Mimika dan Ketua DPRD, Rabu (15/6/2022).
Dalam orasinya, Bupati Mimika, Eltinus Omaleng mengatakan, deklarasi ini adalah penentu masa depan anak-anak Papua. Sehingga ia mengajak semua masyarakat Mimika untuk ikut mendukung keputusan pemerintah pusat ini. “Tidak ada cerita bahwa Mimika tolak DOB dan Otsus Jilid 2. Tidak ada cerita di Mimika di sini,” serunya.
Ia mengaku deklarasi dukungan DOB dan Otsus Jilid 2 ini adalah atas persetujuan bupati lainnya yang ada di wilayah Meepago atau wilayah adat dan atas nama seluruh masyarakat Mimika yang berjumlah kurang lebih 350.000 jiwa. “Saya ketua asosiasi bupati wilayah Meepago atas mana tujuh kabupaten hari ini kita deklarasi. Warga Mimika atas nama mereka yang datang atau tidak datang itu sah,” tegasnya.
Baginya mendorong keberlanjutan Otsus Jilid 2 dan DOB adalah untuk kesejahteraan masyarakat wilayah adat Meepago. “Mari kita bersama-sama mendukung kebijakan pemerintah pusat yang sudah menerapkan pemekaran provinsi Papua Tengah dengan otonomi baru menuju Papua damai, sejahtera, bermartabat dan menjadi tuan di negeri sendiri,” jelasnya.
Bahkan tak tanggung-tanggung Eltinus mengatakan warga yang tidak datang dan mendukung deklarasi ini adalah mereka yang ingin memusnahkan anak Papua.
Pada kesempatan itu Eltinus juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian termasuk TNI-Polri yang selama ini telah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Timika. “DOB dan Otsus Jilid 2 tidak terlepas dari dukungan presiden, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang telah memberikan perhatian serius membangun Tanah Papua,” ujarnya.
Pada deklarasi ini, Eltinus Omaleng membacakan tiga poin ikrar Mimika Bersatu wilayah Meepago. Pertama, mendukung upaya penyelesaian konflik di Papua secara bermartabat demi tercapainya Papua damai. Kedua, mendorong penyelesaian masalah Papua secara rekonsiliasi dan restitusi menuju Papua yang aman. Ketiga, mendukung otsus jilid II dan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Tengah.
Bupati mengatakan, sebanyak 350.000 jiwa mendukung Otsus Jilid II dan DOB. Bupati juga mengajak seluruh masyarakat Mimika bersama-sama mendukung kebijakan Pemerintah Pusat yang sudah menetapkan pemekaran Provinsi Papua Tengah menuju Papua damai, sejahtera, bermartabat dan menjadi tuan di negeri sendiri.
Usai membacakan deklarasi tersebut, dilakukan penandatangan sikap bersama. Kegiatan deklarasi ini dipadukan dengan berbagai pertunjukan tarian tradisional dari beberapa suku di Mimika serta pengucapan syukur bersama melalui tradisi bakar batu dan duduk makan bersama. (RO/OL-10)
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
senjata tradisional papua yang biasa digunakan dalam peperangan maupun sebagai alat rumah tangga yang memiliki fungsi ganda
makanan khas Papua yang terbuat dari bahan-bahan asli Papua, juga terdapat makanan ekstrem yang tidak lazim ditemukan di daerah lain
Aksi fashion show Papua Youth Creative Hub di Hari Anak Nasional buat Jokowi kagum
Eston berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan Sarjana (S1) dan Progran Magister (S2) pada Program Studi (prodi) Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI
NASIB Tanah Papua tidak seindah kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Ironis memang, sumber daya alam begitu melimpah, tetapi kesejahteraan masyarakat Papua nyaris stagnan.
POI 2024 ialah wadah bagi putri-putri daerah untuk menyalurkan bakat dan talenta mereka.
OTONOMI Khusus Papua dan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat Papua.
Tercatat 1.841 personel TNI/Polri dikerahkan untuk membubarkan aksi demo menolak daerah otonomi baru (DOB) dan otsus jilid III pada hari Selasa (10/5) di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Untuk mengejar ketertinggalan itu dibentuk daerah otonomi baru.
Selain itu, peserta rapat juga bersepakat untuk mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP) sesuai dengan wilayah adat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved