Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Peternak Sapi Di Bandung Resah Akibat PMK

Naviandri
01/6/2022 18:17
Peternak Sapi Di Bandung Resah Akibat PMK
Ilustrasi(DOK MI)

PETERNAK sapi di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) resah dengan merebaknya penyakit mulut  dan kuku (PMK). Apalagi dengan semakin dekatnya Idul Adha, permintaan hewan kurban terutama sapi mengingkat.

Yanto, 44,  peternak sapi di Jalan Holis, Kota Baandung, mengaku bingung dan stres karena sapinya secara tiba-tiba tidak nafsu makan dan mengeluarkan air liur berlebihan. "Saya bingung, sapi yang sudah dipelihara dua tahun lalu tiba-tiba bergejala PMK makanya saya lapor Dinas Pertanian untuk diperiksa," ucapnya, Rabu (1/6).

Yanto mengaku saat ini dikadanganya ada 33 ekor sapi, sebagian tidak  nafsu makan. Setiap Idul Adha, dirinya menyiapkan sedikitnya 100 ekor, tapi kini tidak berani membeli sapi walau pelanggan sudah banyak yang pesan. "Saya bingung  dan tak mau ambil risiko dengan kondisi wabah PMK saat ini," ungkapnya.

Kepala Dinas Kepala Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengakui bahwa sapi di Kota Bandung sudah banyak yang menunjukkan positif PMK. Lima sapi yang ditemukan di Babakan Ciparay  positif PMK didatangkan dari Pasar Ciwareg, Purwakarta, satu diantaranya mati.

"Tidak hanya lima ekor di Babak Ciparay yang bergejala PMK tapi hasil pemeriksaan ada belasan sapi diduga PMK, karena luka di lidah dengan air liur berlebihan, demam dan tidak nafsu makan," terangnya.

Gin Gin menambahkan, saat ini puluhan sapi bergejala PMK di peternak Bandung Kulon dan Bandung Timur akan diperiksakan ke laboratorium untuk memastikan positif atau tidak terjangkit PMK. Berbagai upaya sudah dilakukan pihaknya, seperti menjaga pintu masuk Kota Bandung yang sudah efektif, untuk mencegah bertambahnya sapi PMK.

"Saat ini kita menyiapkan teknis pelaksanannya dan menunggu Kepwal untuk tugas Satgas. Secara umum semua siaga satu termasuk Kota Bandung. Semua pihak harus bersatu dan komitmen kuat menjaganya. Kami juga gencar melakukan pemeriksaan dan berikan suntikan vitamin ke ratusan sapi yang ada di Kota Bandung," jelasnya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Asep
Ruspian mengatakan pemeriksaan sapi dan domba dilaksanakan sejak 9 Mei sampai akhir Mei 2022, sudah terperiksa total peternak 56 lokasi dengan jumlah hewan terperiksa sapi 1.075 ekor, domba 1.143 ekor, dan kambing 51 ekor. Hasil pemeriksaan, ada belasan ekor sapi tidak nafsu makan, mulut berair dan kuku luka, tapi untuk membuktikan PMK atau tidak harus melalui lab.

"Hasil pemeriksaan di Jalan Holis Kota Bandung ada 33 ekor sapi, 17  diantaranya bergejala PMK, suhu tubuhnya mencapai 41 derajat dan lidah terlihat luka,  namun untuk memastikan positif atau tidak harus melalui pemeriksaan lab. Sapi yang bergejala diberikan dua suntikan vitamin dan dipisahkan dari sapi yang masih sehat," jelasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya