Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMKAB Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) secara serius berusaha untuk menurunkan angka prevalensi stunting di kabupaten setempat. Upaya yang dilaksanakan salah satunya adalah pertemuan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Senin (23/5) di Gedung Andrawina Owabong.
"Kami terus berupaya bersama TPPS di lapangan untuk menurunkan angka stunting," jelas Kepala Bidang Keluarga Berencana Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KBP3A) Purbalingga Puji Sri Rahayu.
Pemkab Purbalingga, kata Puji, mulai menangani stunting mulai dari hulu seperti dukungan kepada keluarga yang rentan terhadap stunting. Selain itu, juga memberikan pendampingan kepada calon pengantin hingga tiga bulan.
"Ada aplikasi dari BKKBN ELSIMIL untuk memantau calon pengantin mulai dari usia, riwayat penyakit dan lainnya. Yang lolos screening akan mendapatkan sertifikat sebagai calon pengantin," katanya.
Dia menambahkan, Pemkab Purbalingga juga melakukan pendampingan kepada ibu hamil untuk memantau asupan gizi. Bidang KB juga akan memantau ibu melahirkan bahwa 40 hari pasca melahirkan, maka sang ibu harus sudah melakukan KB sehingga bisa mengatur 4 T.
"Untuk mengatur agar tidak terlalu muda nikahnya, tidak terlalu tua hamilnya atau tidak lebih dari 35 tahun, tidak terlalu banyak anaknya atau dua anak lebih sehat serta tidak terlalu sering," tambahnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Purbalingga, Bambang Sucipto menyatakan penanganan stunting harus dilakukan secara sistematis, perencanaan matang serta aksi-aksi nyata dan evaluasi. Saat ini angka stunting di Purbalingga terus turun dan berada di kisaran 15,6 persen.
"Presiden mentargetkan di akhir 2024 angka stunting di Indonesia berada di angka 14 persen sehingga kita harus terus berusaha menurunkannya," tandasnya. (OL-15)
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Setiap 25 Januari, Hari Gizi Nasional diperingati untuk memberikan kesadaran pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi, momen penting di dunia kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.
Program MBG dinilai bisa meningkatkan kualitas gizi masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu dan mengatasi masalah gizi buruk dan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang.
Kualitas data akan sangat penting untuk hasil SSGI ini. Karena jika data yang dimiliki dengan kualitas yang tidak baik, tidak akan ada gunanya untuk dianalisis.
Dinas Sosial DKI Jakarta menyelamatkan bayi bernama Sayyidatina Khanafi Nuraini, berusia enam bulan, yang ditelantarkan oleh orangtuanya.
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved