Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Ridwan Kamil Protes Data Stunting Jawa Barat ke Kepala BKKBN

Reza Sunarya
12/5/2022 20:00
Ridwan Kamil Protes Data Stunting Jawa Barat ke Kepala BKKBN
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Subang(MI/REZA SUNARYA)


GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil memprotes dan meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) segera
mengoreksi data stunting di Jawa Barat yang tidak akurat.

Emil beralasan, data dari BKKBN mencatat angka stunting Jawa Barat masih berada pada hitungan 24%, padahal data sebenarnya sudah 13%.

Keberatan tersebut disampaikan langsung kepada Kepala BKKBN  Hasto Wardoyo, saat Apel Siaga TPK Bergerak di Alun-Aalun Kabupaten
Subang, Kamis (12/05).

"Setelah 3 tahun, kami ada dan berbuat. Namun data pusat, masih menghitungnya 24%. Padahal dengan konsep kami yang real time, door to door, capaiannya sudah 13%. Mohon diperiksa diperiksa secara proporsional. Kami minta riil data jadi konsumsi publik," tegas Emil.

Ia menambahkan akibat data secara nasional Jawa Barat yang masih tinggi, ia kerap diprotes para bupati di wilayahnya. "Mohon ada sinkronisasi metoda penghitungan stunting dengan kami yang di daerah."

Menurut dia, di Jawa Barat penduduk yang di bawah usia 40 tahun
sudah mendekati 60%, sehingga sudah akan dekat dengan bonus demografi. Oleh karena itu pencegahan stunting dan KB dilakukan dengan luar biasa.

"Saya amati di desa-desa kenapa stunting muncul, biasanya akses kesehatannya kurang terjangkau. Masalah stunting yang pertama dan berada di garis depan ialah puskesmas yang jumlahnya terbatas di Jawa Barat dan Indonesia. Masalah stunting kedua, biasanya di rumah airnya tidak higienis, pengasuhannya kurang ilmu, plus gizi buruk," pungkasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya