Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mencipta Harapan Berkelanjutan Bagi Masyarakat di Tanah Kelahiran

Lilik Darmawan
30/4/2022 09:25
Mencipta Harapan Berkelanjutan Bagi Masyarakat di Tanah Kelahiran
Objek wisata Menggala Ranch ternak domba di Banyumas, Jawa Tengah.(MI/Lilik Darmawan)

MESKI jalanan menanjak, seakan tidak terasa karena panorama kanan kiri yang memesona. Ada perbukitan yang dipenuhi dengan rerumputan hijau. Di bukit setinggi sekitar 700 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan suhu kisaran 17 hingga 21 derajat Celcius itulah terdapat Menggala
Ranch.

Menggala Ranch diapit oleh perbukitan yang disebut sebagai bukit Telletubies. Bahkan, konon mirip dengan New Zealand, karena perbukitan yang dipenuhi rerumputan sebagai tempat umbaran sapi berwarna hitam putih. Di tengahnya ada Menggala Ranch, sebuah destinasi wisata yang
menarik. Karena di situ, pengunjung bisa bermain-main dengan domba yang diumbar (dilepas).

Objek wisata yang mulai dibuka untuk umum dalam beberapa waktu terakhir, menjadi salah satu bukti kiprah para perantau. Ya, destinasi wisata itu dimiliki oleh perantau asal Banyumas yang sukses di Jakarta.

"Awalnya, kami bersama teman-teman perantau asal Banyumas bertemu. Salah satu yang dibahas adalah apa yang bisa didarmabaktikan untuk Banyumas. Sebab, Banyumas adalah tanah kelahiran kami. Ternyata, beberapa teman saya yang juga sudah memiliki bisnis atau mempunyai jabatan di Jakarta memiliki pemikiran yang sama," ungkap Bing Urip Hartoyo, seorang pengusaha asal Banyumas yang sukses di tanah perantauan, Jakarta.

Tahun 2021, Bing membentuk perusahaan bernama PT Gelora Bangun Bersama Banyumas (GBBB). Perusahaan itu bergerak di bidang peternakan. "Kebetulan ada lahan seluas 3,5 hektare (ha) di perbatasan antara Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen dengan Desa Karangtengah, Kecamatan
Cilongok. Di situlah, kemudian saya mengembangkan peternakan domba," katanya.

Bing tidak sendiri, melainkan mengajak teman mainnya sewaktu kecil asal Gumelar, Banyumas. “Saya ajak teman saya bernama Bangun Dioro, karena dia sebagai ahli domba. Kemudian lahirnya PT GBBB, dengan salah satu fokus usahanya adalah peternakan domba. Saya tidak sendiri, melainkan mengajak sesama perantau asal Banyumas yang ada di Jakarta untuk ikut serta menginvestasikan uangnya dengan budidaya domba. Saya telah memiliki skema bagi hasil untuk mereka yang mengalokasikan dananya," jelas dia.

Bagaimana dengan masyarakat sekitar? Warga bisa ikut kerja sama, tidak hanya menjadi pekerja di peternakan semata. "Siapapun bisa menginvestasikan uang untuk pengembangan domba. Saat ini, kami bersama peternak di seluruh Banyumas juga membentuk kelompok peternak. Dan sekarang sudah mulai muncul kandang-kandang baru. Jadi ada gairah bersama," ujarnya.

Setelah budidaya domba, maka sejak awal 2022, pihaknya mengembangkan Menggala Ranch. Tetap saja basisnya adalah peternakan. "Saya bekerja sama dengan teman-teman yang ada di Banyumas mengembangkan wisata Menggala Ranch. Anak-anak muda yang ada di sekitar Tumiyang dan
Karangtengah menjadi pengelolanya. Bahkan, ke depan, saya ingin mereka lebih mandiri. Tidak hanya menjadi pekerja, melainkan mereka membikin unit usaha. Sehingga antara kami dengan unit usaha warga desa mengadakan kerja sama yang berkelanjutan," ungkap dia.

Bing mengungkapkan, sebagai perantau, dirinya bersama teman-temannya asal Banyumas terus berusaha ikut serta mengembangkan ekonomi Banyumas. "Tentu saja pengembangannya harus berkelanjutan. Kami tetap ingin ada unsur pemberdayaan, karena itu merupakan hal yang paling penting. Pemberdayaan dengan usaha berkelanjutan," tandasnya. (OL-13)

Baca Juga: Kendaraan Pemudik Melonjak, Skema One Way Diterapkan di Tol Semarang-Bawen



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya