Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Saban Tahun Kalsel Tak Lepas dari Bencana, Apa Masalahnya

Denny Susanto
26/4/2022 13:36
Saban Tahun Kalsel Tak Lepas dari Bencana, Apa Masalahnya
Provinsi Kalsel setiap tahun mengalami bencana hidrometeorolog(MI/Denni S)

PROVINSI Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan salah satu wilayah zona merah bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Setiap tahun Kalsel dikepung bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kalsel, Mujiyat, Selasa (26/4), mengatakan sepanjang Januari-April 2022 terjadi 133 kali bencana di Kalsel. "Bencana terjadi di 13 kabupaten/kota yang didominasi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, angin kencang dan karhutla," ungkapnya.

BPBD Kalsel juga mencatat sepanjang Januari-April 2022 terjadi 153 kali bencana terdiri dari 55 kali peristiwa angin kencang, 53 kali bencana banjir dan 10 kejadian tanah longsor. Sedangkan memasuki musim kemarau tahun ini tercatat 15 kali karhutla dengan luas lahan terbakar
memcapai puluhan hektar.

Ratusan kejadian bencana ini menyebabkan 23.480 warga terdampak bencana, dan 3 orang meninggal dunia. Sebanyak 13.657 rumah terendam banjir, 243 buah rumah rusak serta 44 fasilitas umum sekolah, perkantoran dan tempat ibadah juga mengalami kerusakan ringan hingga berat.

Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono, menyebut bencana itu adalah dampak dari perubahan iklim atau pemanasan global yang merupakan akumulasi dari kerusakan lingkungan seperti eksploitasi pertambangan, kebakaran hutan dan lahan, pembakaran bahan bakar fosil, PLTU
Batubara, perkebunan monokultur skala besar, dan bentuk eksploitasi alam lainnya.

"Pembukaan lahan tambang batubara merombak tata air alami dan merusak kualitas air dan menjadi salah satu penyebab utama banjir," ungkap Kisworo.

Isu aktivitas tambang dan kerusakan lingkungan ini juga menjadi agenda yang disuarakan Walhi Kalsel bersama sejumlah organisasi lingkungan dan sosial lain di Kalsel pada peringatan Hari Bumi 22 April 2022, kemarin.

Menurut catatan Walhi Kalsel, bencana banjir pada awal 2021 lalu menyebabkan 24 orang meninggal, dan lebih dari 113.000 orang terpaksa mengungsi. Kerugian akibat bencana sangat besar. (OL-13)

Baca Juga: Hingga H-7, KAI Berangkatkan 291 Ribu Pemudik



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya