Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Status Siaga Gunung Ile Lewotolok Sudah Lebih dari 2 Tahun

Alexander P. Taum
13/4/2022 17:45
Status Siaga Gunung Ile Lewotolok Sudah Lebih dari 2 Tahun
Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BPVMBG) belum juga menurunkan status Siaga Gunung Ile Lewotolok lebih dari dua tahun(Ant//Kornelis Kaha)

MASIH tingginya aktivitas vulkanis Gunung Ile Lewotolok, di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, menyebabkan Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BPVMBG) belum juga menurunkan status Siaga atau level III yang tersematkan ke Gunung itu sejak lebih dari dua tahun silam.

Pada 29 November 2020, gunung dengan ketinggian 1.423 MDPL itu dinaikan statusnya ke Level tiga atau Siaga.

Jefri Pugel, Pengamat Gunung Berapi Ile Lewotolok, kepada Media Indonesia, Rabu (13/4/2022) menjelaskan, Keputusan menaikan dan menurunkan status Gunung Ile Lewotolok menggunakan metode pemantauan; visual, instrumental (seismik) dan pengukuran deformasi atau inflasi.

Inflasi sendiri berarti, pengembungan di tubuh gunung api. Inflasi adalah salah satu tanda bahwa gunung api akan meletus atau erupsi. Metode lainnya juga berupa pengamatan tingkat pengempisan gunung atau deflasi.

"Deformasi merupakan salah satu tanda aktivitas magma menuju permukaan. Setelah deformasi dapat erupsi (letusan) maupun tumbuh kubah lava," ungkap Jefri Pugel.

Ia menyebut, jika kecenderungan aktivitas deflasi cukup signifikan, bisa jadi ukuran penurunan tingkat aktivitas gunung berapi. Deflasi merupakan pengempisan permukaan tubuh gunung api akibat aktivitas magma bergerak kembali ke bawah.

Ia menjelaskan, tingginya aktivitas vulkanis gunung Ile Lewotolok, salah satunya ditandai tingginya suhu Thermal cam, juga adanya titik api yang masih panas.

Meski tingkat aktivitas nya masih tinggi, menurut Jefri Pugel, terbukanya sistem gunung berapi Ile Lewotolok, menepis kecemasan akan adanya kemungkinan erupsi besar.

Dikatakan, tipe letusan Stromboli pada gunung Ile Lewotolok sendiri disebabkan masih adanya suplay magma karena itu, erupsi akan terus terus terjadi. Erupsi akan berhenti jika suplay magma habis.

Selain Gunung berapi Ile Lewotolok, menurut Jefri, gunung berapi Batu Tara yang masih berada di wilayah Kabupaten Lembata juga memiliki tipe letusan stromboli.

Data yang di rilis dari Pos Pemantau gunung berapi Di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Pada periode pengamatan hari ini, Rabu (13/4), pukul 06.00 - 12.00 WITA, telah terjadi 20 Kali letusan dengan tinggi kolom abu 100 sampai 300 meter, warnah asap putih dan kelabu, letusan
disertai dentuman dan gemuruh lemah.

Warga yang bermukim di sekitar aliran sungai, diminta mewaspadai banjir lahar dingin  mengingat, Lembata masih kerap di guyur hujan.

Erupsi yang terus menerus terjadi membawa serta material vulkanis di sekitar kawah yang sesewaktu dibawa banjir melalui aliran sungai. (OL-13)

Bacs Juga: Kecelakaan, 18 Penambang Emas asal NTT Meninggal Dunia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya