Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SALAH satu pameran kopi yang banyak menyedot perhatian adalah Festival Kopi Dunia di Boston, Amerika Serikat. Tidak mengherankan jika banyak produsen kopi yang hadir di sana.
Beberapa merek kopi asal Papua yang diproduksi oleh anak-anak asli Papua juga turut menghiasi etalase pameran yang berlangsung pada 8-10 April. Bahkan ketiga merek kopi tersebut, menjadi primadona di stand kopi milik Kementerian Pertanian RI tersebut.
Baca juga: Sinergi Dorong Kopi Indonesia Ungguli Kopi Dunia
Kopi-kopi tersebut adalah Wilchoff Kopi, dari perkebunan kopi arabika di Pegunungan Arfak, Papua Barat dan Dogiay, Provinsi Papua, milik Willy Sombuk dan rekan-rekannya, kopi Manna dari dataran tinggi Anggi milik Rholand Raweyai dari Manokwari, in’papua Coffee and Roastery, yang memproduksi Arabika dataran tinggi dari Pegunungan Tengah Papuaa, milik Litha Numberi dan rekan-rekannya, dan Kitong Kopi, yang merupakan Kopi Robusta, dari dataran rendah, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, milik Bintang Rivani dan rekan-rekannya.
“Ketiga kopi itu menjadi produk kopi yang paling sering dikunjungi oleh para pengunjung manca negara. Semua orang penasaran, kenapa rasa kopi yang seperti milik dataran tinggi Afrika ini bisa terletak di Asia,” ujar Rachmad Poetranto, perwakilan dari Atase Pertanian, Kedutaan Besar Republik Indonesia Washington DC, yang menjadi penanggung jawab utama dari stand kementerian Pertanian tersebut.
Para petani dan pelaku usaha kopi ini merupakan binaan Komunitas Papua Muda Inspiratif berdasarkan Instruksi Presiden Joko Widodo dalam rangka Percepatan Pembangunan di Papua dan Papua Barat, berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2020. Presiden kemudian memerintahkan Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar, bersama-sama dengan komunitas ini, meluncurkan program Petani Milenial dalam kolaborasi dengan Kementerian Pertanian RI. Adapun program petani milenial ini disupervisi langsung oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo bersama dengan para Dirjen dibawahnya, dalam mendukung arahan Presiden Joko Widodo. Saat ini, telah terdaftar hampir 2,000 anggota Petani Milenial Papua dan Papua Barat yang tengah dibina oleh Kementerian Pertanian RI melalui program ini.
Seperti dilansir dari website resmi acara, pameran kopi yang bertajuk 'Specialty Coffee Expo' ini merupakan pertemuan para profesional, dan pebisnis serta pecinta kopi terbesar di Amerika Utara. Lebih dari 400 perusahaan kopi dan komoditas, pameran, membawa serta produk-produk industri paling mutakhir dan menampilkan inovasi terdepan dalam kopi spesial. Acara ini dihadiri oleh ribuan pengunjung dari berbagai belahan dunia. Acara tahun ini juga menampilkan desain roaster terbaik dunia, juga memberian pelatihan, lokakarya dan pendampingan pengusaha kopi yag baru.
“Puji Tuhan, kalau dihitung-hitung dari pre-order yang masuk, bersama-sama dengan merek kopi yang lain dari seluruh Indonesia, hampir 20 kontainer lebih yang telah dipesan. Saya atas nama komunitas Papua Muda Inspiratif, petani muda kopi, coklat dan komoditas lain di Papua dan Papua Barat, mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian RI, Kedutaan Besar RI Amerika, Konjen New York, serta atase pertanian yang telah memfasilitasi kami untuk ada di sini,” ujar Mey Osok, salah satu pendiri Komunitas Papua Muda Inspiratif yang hadir langsung di Boston, memamerkan kopi-kopi asal Papua tersebut. (RO/A-1)
Apakah Prabowo justru memberikan panggung bagi Gibran untuk unjuk kemampuan sebagai wapres guna menangani masalah sebesar dan sekompleks di Papua?
Untuk tahun ini siswa penerima Program ADEM berasal dari berbagai daerah di enam provinsi di Papua.
Kedatangan mereka ke Jatim patut mendapat apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para pelajar asal Papua penerima Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Mensesneg, Prasetyo Hadi, menampik anggapan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua
Wacana Presiden Prabowo Subianto akan memberi tugas khusus kepada Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua perlu dipertimbangkan secara matang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved