Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DEPUTI 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Mayjen TNI Nisan Setiadi mengatakan sinergi, koordinasi, serta komunikasi yang baik dan kuat menjadi kunci keberhasilan deradikalisasi narapidana terorisme (napiter).
"Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 Pasal 43D Ayat (1), dalam pelaksanaan deradikalisasi di Indonesia, BNPT memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak terkait, baik kementerian/lembaga, akademi, maupun stakeholder terkait. Kerja sama ini akan berjalan efektif bila terdapat persepsi yang sama sehingga kegiatan dalam berbagai tahapan deradikalisasi dapat terlaksana maksimal," ujar Nisan seperti dikutip Antara di Jakarta, Sabtu (9/4).
Nisan juga menyebut keberhasilan tujuh napiter penghuni Lapas Kelas 1 Surabaya, termasuk mantan dedengkot Alqaeda dan tokoh utama Bom Bali Umar Patek, kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini karena kerja sama semua pihak terkait.
Hal itu diungkapkan Nisan saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka silaturahim dengan napiter dan petugas Lembaga Pemasyarakatan di Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jumat (8/4). Acara itu dihadiri Kasubdit Bina Dalam Lapas BNPT Kolonel CZI Roedy Widodo, Kalapas Kelas 1 Surabaya Jalu Yuswo Panjang, juga tujuh napiter.
Nisan mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan itu merupakan implementasi kerja sama dalam meningkatkan sinergi, koordinasi, dan komunikasi antara BNPT dan kementerian terkait.
Dia berharap peran aktif dari kementerian/lembaga terkait dalam program deradikalisasi dapat semakin mengoptimalkan keberhasilan program tersebut.
Baca juga: Festival Aksi Musik Anak Bangsa Isi Ruang Kosong Cegah Radikalisme
Kalapas Kelas 1 Surabaya Jalu Yuswo Panjang menambahkan bahwa kerja sama pihaknya dengan BNPT ini sangat luar biasa dan dalam waktu panjang dalam menjalankan program deradikalisasi. Ia mengaku program itu tidak mudah.
"Keberhasilan tujuh kembali ke NKRI itu berkat sinergi dan saling support yang kuat dari kami dan BNPT. Mudah-mudahan ini terus terjaga," tegasnya.
Dia menyampaikan bahwa Umar Patek dan kawan kawan sudah pantas untuk hidup di tengah-tengah masyarakat. Itu intinya, mereka sudah cukup baik.
"Kami sehari-hari dengan mereka. Kami dengan mereka sama yang membedakan kami badannya di luar tapi pikirannya di dalam, tapi mereka badannya di sini tapi pikirannya di luar," tutur Jalu.
Sementara Umar Patek mewakili rekan-rekannya mengaku bersyukur bersyukur kepada Allah dan terima kasih atas kunjungan Deputi I BNPT atas kesediaannya mengunjungi mereka di Lapas, sekalipun diakui mereka adalah orang-orang yang pernah berbuat salah, berbuat dosa.
"Beliau ini masih mau memperhatikan kami. Harapannya kepada napiter di Indonesia di tempat lain bisa dikunjungi. Pada hakekat-nya napiter dan mantan napiter adalah manusia biasa memilikii hati . Mereka bukan makan batu atau besi, tapi makan nasi, sana seperti manusia lain," ucap Umar Patek.
Ia yakin bisa para napiter dirangkul, insya Allah mereka mau menjadi NKRI kemudian saling bekerja sama di bawah satu atap untuk menjaga perdamaian dan keutuhan Indonesia. (Ant/S-2)
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendukung proses deradikalisasi yang lebih holistik.
Ratusan mantan narapidana terorisme (napiter) mengikuti upacara bendera merah putih memperingati hari Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indoensia ke-79 tahun
Komjen Rycko Amelza Dahniel membeberkan tantangan yang dihadapi dalam menghadapi kasus terorisme tahun 2024.
SEMBILAN narapidana kasus terorisme (napiter) di Lapas Kelas I Surabaya mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kamis (18/1).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada 146 tersangka teroris ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sepanjang 2023.
Sinergi antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam penanganan dan pembinaan narapidana terorisme (napiter) terus dikuatkan.
Penyuluh deradikalisasi Gunawan bercerita bagaimana mendekati para eks narapidana terorisme (napiter) dengan pendekatan yang lembut, manusiawi, dan membutuhkan waktu yang panjang.
KELOMPOK Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bidang Kerjasama Internasional Darmansjah Djumala menegaskan pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) pantas diapresiasi.
JUMARDI, yang akrab disapa Ardi, dikenal di kampungnya sebagai juragan ikan. Perjalanan hidup Ardi, yang pernah mengarungi masa kelam dalam aksi terorisme,
Pemerintah perlu menyiapkan program pencegahan yang lebih tepat dalam memecahkan akar masalah intoleransi hingga terorisme di tanah air.
Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai metamorfosis gerakan dan paham radikalisme.
Efektivitas program tersebut harus menyentuh konseling, pelatihan keterampilan, dan reintegrasi sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved