Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DEPUTI 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Mayjen TNI Nisan Setiadi mengatakan sinergi, koordinasi, serta komunikasi yang baik dan kuat menjadi kunci keberhasilan deradikalisasi narapidana terorisme (napiter).
"Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 Pasal 43D Ayat (1), dalam pelaksanaan deradikalisasi di Indonesia, BNPT memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak terkait, baik kementerian/lembaga, akademi, maupun stakeholder terkait. Kerja sama ini akan berjalan efektif bila terdapat persepsi yang sama sehingga kegiatan dalam berbagai tahapan deradikalisasi dapat terlaksana maksimal," ujar Nisan seperti dikutip Antara di Jakarta, Sabtu (9/4).
Nisan juga menyebut keberhasilan tujuh napiter penghuni Lapas Kelas 1 Surabaya, termasuk mantan dedengkot Alqaeda dan tokoh utama Bom Bali Umar Patek, kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini karena kerja sama semua pihak terkait.
Hal itu diungkapkan Nisan saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka silaturahim dengan napiter dan petugas Lembaga Pemasyarakatan di Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jumat (8/4). Acara itu dihadiri Kasubdit Bina Dalam Lapas BNPT Kolonel CZI Roedy Widodo, Kalapas Kelas 1 Surabaya Jalu Yuswo Panjang, juga tujuh napiter.
Nisan mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan itu merupakan implementasi kerja sama dalam meningkatkan sinergi, koordinasi, dan komunikasi antara BNPT dan kementerian terkait.
Dia berharap peran aktif dari kementerian/lembaga terkait dalam program deradikalisasi dapat semakin mengoptimalkan keberhasilan program tersebut.
Baca juga: Festival Aksi Musik Anak Bangsa Isi Ruang Kosong Cegah Radikalisme
Kalapas Kelas 1 Surabaya Jalu Yuswo Panjang menambahkan bahwa kerja sama pihaknya dengan BNPT ini sangat luar biasa dan dalam waktu panjang dalam menjalankan program deradikalisasi. Ia mengaku program itu tidak mudah.
"Keberhasilan tujuh kembali ke NKRI itu berkat sinergi dan saling support yang kuat dari kami dan BNPT. Mudah-mudahan ini terus terjaga," tegasnya.
Dia menyampaikan bahwa Umar Patek dan kawan kawan sudah pantas untuk hidup di tengah-tengah masyarakat. Itu intinya, mereka sudah cukup baik.
"Kami sehari-hari dengan mereka. Kami dengan mereka sama yang membedakan kami badannya di luar tapi pikirannya di dalam, tapi mereka badannya di sini tapi pikirannya di luar," tutur Jalu.
Sementara Umar Patek mewakili rekan-rekannya mengaku bersyukur bersyukur kepada Allah dan terima kasih atas kunjungan Deputi I BNPT atas kesediaannya mengunjungi mereka di Lapas, sekalipun diakui mereka adalah orang-orang yang pernah berbuat salah, berbuat dosa.
"Beliau ini masih mau memperhatikan kami. Harapannya kepada napiter di Indonesia di tempat lain bisa dikunjungi. Pada hakekat-nya napiter dan mantan napiter adalah manusia biasa memilikii hati . Mereka bukan makan batu atau besi, tapi makan nasi, sana seperti manusia lain," ucap Umar Patek.
Ia yakin bisa para napiter dirangkul, insya Allah mereka mau menjadi NKRI kemudian saling bekerja sama di bawah satu atap untuk menjaga perdamaian dan keutuhan Indonesia. (Ant/S-2)
Mudah-mudahan Pemilu 2024 ini sukses dan melahirkan pemimpin yang lebih baik untuk Indonesia yang lebih maju,
Pasalnya, berdasarkan dari pemeriksaan luar tidak ada tanda kekerasan kepada Bagus.
Ikrar itu merupakan tekad dan pembuktian napiter untuk meninggalkan segala bentuk aktivitas terorisme.
Pembekalan materi wawasan kebangsaan, wawasan, keagamaan dan wawasan kewirausahaan juga ikut diberikan terhadap para napiter tersebut.
Pentagon menunda rencana pemberian vaksin covid-19 kepada para teroris ditahan di Guantanamo setelah mendapat kritikan dari anggota Kongres.
Awalnya, hanya 10 anak yang menetap di Bumi Damai. Waktu terus bergulir, kini ada 125 anak yang berada di rumah singgah Bumi Damai dari pelbagai penjuru Indonesia.
TERORIS merupakan ancaman serius yang setiap saat dapat membahayakan keselamatan bangsa dan Negara serta kepentingan nasional.
Ia pun berpesan kepada masyarakat, terutama generasi penerus bangsa agar terus berpegang tangan menjaga ideologi bangsa dari paham intoleransi dan radikalisme.
“Kita harus mewaspadai akan adanya transnasional ideologi terutama adalah intoleransi dan radikalisme yang bertentangan dengan jati diri bangsa,” tegasnya.
Tugas guru bukanlah sekadar memberikan pelajaran pada anak murid, melainkan mengajarkan budi pekerti dan pendidikan karakter pada mereka.
Dalam konteks inilah, generasi muda dari para relawan duta damai ini diharapkan mampu untuk berperan aktif dalam membendung konten dan narasi kekerasan
Pengasuh Ponpes Al-Muayyad Windan, Sukoharjo, menuturkan bahwa yang dilihat dan dibaca oleh orang-orang adalah tutur kata, pola pikir, pola sikap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved